Wadah Budidaya Ikan Lele

Halo sahabat Sangkuti, bagaimana kabar usaha budidaya si catfish-nya? Semoga tidak ada hambatan sampai panen dan sehat selalu ya ikan lelenya. Artikel kali ini kami membahas dan mengulas mengenai wadah budidaya ikan lele yang aplikatif dan umum digunakan dikalangan pembudidaya. Akuakultur ialah kegiatan budidaya hewan akuatik dalam lingkungan yang terkontrol. Lingkungan yang terkontrol ialah suatu cakupan wilayah yang terjangkau oleh pembudidaya. Kegiatan akuakultur tentunya dilakukan pada suatu kawasan area yang memiliki batasan, dengan tujuan tervaluasinya kinerja pertumbuhan komoditas dan tidak ada non-culture commodity yang terlibat. Wadah menjadi lingkungan hidup sekaligus pembatas komoditas akuakultur dengan ekosistem bebas. Tempat pemeliharaan ikan lele mempunyai jenis dan dan bentuk yang beragam, hal tersebut bergantung pada lokasi dan kebutuhan. Ikan ini merupakan komoditas air tawar, dalam pemilihan wadah budidaya ikan lele perlu mempertimbangkan keadaan lokasi, kebutuhan produksi, dan efisiensi produksi dilokasi bersangkutan. Oleh sebab itu jenis wadah pemeliharaan kami coba uraikan dalam lima jenis sederhana yang kerap di aplikasikan oleh pembudidaya.

  1. Kolam Tanah

Kolam tanah merupakan wadah yang paling sederhana. Kolam tanah tergolong kedalam wadah budidaya ikan tradisional, sebab konstruksi wadah hanya tersusun atas tanah yang digali dengan kedalaman (1-2 m) membentuk balok dalam tanah. Kolam tanah umumnya dirancang untuk budidaya ikan lele sistem ekstensif. Sistem ekstensif merupakan sistem budidaya yang mengaplikasikan padat tebar yang rendah (<100 ekor/m3) dan pemberian pakan didominasi jenis pakan alami (bukan pakan buatan pabrikan). Budidaya ikan lele pada kolam tanah dengan sistem ekstensif memakan waktu pemeliharaan yang cukup lama, tidak seperti pemeliharaan pada sistem intensif kolam lainnya. Karena sifatnya yang masih tradisional, dibutuhkan perawatan khusus terhadap kolam tanah sebagai wadah budidaya ikan lele. Penggunaan kolam tanah dianjurkan pada kawasan yang memiliki sumber air melimpah, sebab air yang langsung berhubungan dengan tanah adakalanya akan terserap sehingga surut. Sumber air yang berlimpah menjadi solusi apabila air kolam mulai menyurut. Jenis tanah yang baik untuk konstruksi kolam tanah yaitu tanah liat atau tanah lempung. Keunggulan kolam tanah yaitu biaya pembuatan dan biaya perawatan yang rendah, disamping itu kolam tanah pun memiliki kekurangan. Kekurangan kolam tanah ialah sulit terkontrolnya hama yang masuk, hama pada budidaya lele yang mudah masuk ke kolam tanah yaitu seperti ular dan belut. Selain kolam tanah tidak memudahkan pembudidaya pada saat teknis pemanenan atau penyortiran akibat sulitnya proses penyurutan air.

Persiapan Kolam Tanah Untuk Pembesaran Lele
wadah budidaya ikan lele

  1. Kolam Beton

Kolam beton merupakan wadah budidaya ikan lele yang konstruksinya merupakan modifikasi dari kolam tanah. Serupa dengan kolam tanah kolam beton umumnya berbentuk persegi atau persegi panjang. Kolam beton dapat difungsikan pada seluruh segmentasi (pembenihan, pendederan, dan pembesaran). Konstruksi kolam beton terbuat dari semen atau beton yang melapisi seluruh sisi kubangan kolam. Kolam beton mulai dari ukuran 3 x 3 m dapat dirancang sebagai tempat pemeliharaan berkelanjutan. Kolam beton fungsional untuk sistem semi intensif dan intensif. Padat tebar yang tinggi pada budidaya ikan lele dapat didukung oleh kolam beton. Sisi bagian dasar kolam beton dilengkapi kemalir yang berposisi melintang, menyilang, ataupun disalah satu ujung tepian dasar kolam. Konstruksi dasar kolam umumnya dibuat sedikit miring. Adanya kemalir dan sisi dasar kolam yang miring bertujuan untuk memudahkan proses penyurutan air ketika akan panen, sortir, atau pergantian air. Central drain dibuat sebagai outflow air di salah satu sudut/sisi ujung dasar kolam sebagai tempat mengalirnya air dan endapan amonia. Central drain (CD) merupakan ujung dari kemalir yang terhubung dengan pipa outflow serta pipa pengatur ketinggian air kolam. Adanya saluran pembuangan yang terintegrasi tersebut memudahkan teknis pemeliharaan. Kolam beton memiliki kekurangan yaitu parameter kualtas air umumnya cenderung lebih fluktuatif, hal tersebut berpotensi menyebabkan ikan lele stress pada kondisi tertentu. Selain itu, apabila terjadi kebocoran pada kolam beton dibutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang relatif lebih besar.

Cara pembesaran ikan lele
wadah budidaya ikan lele

  1. Kolam Terpal

Kolam terpal adalah wadah budidaya ikan lele yang saat ini populer digunakan oleh para pembudidaya. Pasalnya kolam terpal memiliki banyak keunggulan dibandingkan wadah budidaya lainnya. Sistem budidaya ikan lele seperti apapun dapat diterapkan pada kolam terpal, mulai dari sistem semi intensif, intensif, sampai intensif dengan teknologi bioflok. Keunggulan yang dimiliki kolam terpal menjadikan performa efisiensi usaha budidaya meningkat. Biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan kolam terpal relatif lebih murah. Harga yang relatif lebih murah tentunya diiringi juga dengan kualitas untuk budidaya secara kontinu. Terdapat beberapa opsi jenis terpal yang umum digunakan, secara sederhana terpal yang cocok digunakan untuk wadah budidaya ikan lele ialah kuat, tidak bocor, dan elastis. Kolam terpal memungkinkan untuk budidaya pada lahan terbatas. Ukuran dan jenis kolam terapal dapat disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Bentuk kolam terpal meliputi persegi panjang dan bulat. Kolam terpal dengan bentuk bulat memudahkan pembudidaya untuk menjaga kualitas air. Posisi central drain dan kemiringan kolam yang terpusat pada bagian tengah berimplikasi terhimpunnya endapan feses dan sisa pakan ikan lele di bagian tersebut. Tidak seperti kolam beton dan tanah yang bersifat permanen, kolam terpal dapat dilepas pasang dan dipindahkan (Portable). Kolam terpal umumnya awet sampai dengan usia 4-5 tahun tergantung pada teknis pemakaian dan kualitas terpal.

jual kolam terpal
wadah budidaya ikan lele

  1. Bak Fiber

Bak fiber dapat diaplikasikan sebagai wadah budidaya ikan lele. Wadah ini berbahan dasar fiberglass yang umumnya berwarna biru. Tidak berbeda dengan kolam terpal, bentuk bak fiber yang dapat digunakan untuk budidaya ikan lele yaitu persegi panjang dan bulat. Ukuran wadah ini tidak terlalu besar, sehingga cukup aplikatif digunakan pada lahan yang sempit. Bak fiber bulat mulai dari ukuran tinggi 70 cm dan diameter 150 cm saja dapat dijadikan tempat pemeliharaan yang ekonomis. Ukuran wadah yang relatif kecil ini efisien digunakan untuk segementasi pembenihan maupun pendederan. Keunggulan lain yang dimiliki wadah ini yaitu bersifat portable mudah dialokasikan dan biaya perawatan yang murah. Bak fiber dapat dimodifikasi yang terintegrasi dengan budidaya tanaman. Akuaponik yang aplikatif pada lahan terbatas menggunakan wadah bak fiber ini. Pemeliharaan hewan akuatik lebih mudah termonitori dengan bak fiber ini, sehingga pengendalian terhadap hama, penyakit, dan overfeeding dapat terhindari.

budidaya ikan lele di kolam fiber
wadah budidaya ikan lele

  1. KJA 

KJA yang merupakan akronim dari Keramba Jaring Apung merupakan wadah budidaya ikan lele yang diaplikasikan pada perairan terbuka seperti danau, sungai, dan waduk. Pembudidaya yang menggunakan KJA hanya pada wilayah tertentu. Wilayah yang memiliki sumber daya alam seperti sungai dan danau produktif dapat dimanfaatkan dengan budidaya ikan lele pada wadah KJA. Keramba jaring apung konvensional terdiri dari susunan bambu/kayu yang terikat pada pelampung berupa jirigen plastik atau gentong plastik. Wadah yang dijadikan pembatas tentunya ialah jaring yang dihubungkan pada setiap sudut KJA. Bentuk KJA untuk budidaya lele yaitu persegi atau peregi panjang dengan ukuran umumnya yaitu 3 x 3 m. Teknis pemeliharaan ikan lele pada wadah KJA tidak jauh berbeda dengan wadah lainnya, hanya saja tidak ada kegiatan pengeloaan kualitas air. Perawatan wadah dilakukan setelah panen sampai akan mengawali siklus dengan membersihkan jaring.

budidaya pendederan lele di kolam jaring
wadah budidaya ikan lele

Sekian artikel yang dapat dituliskan semoga informasi diatas bermanfaat bagi sahabat sangkuti terlebih dalam perencanaan usaha budidaya ikan lele kedepannya. Silahkan share dan like artikel ini supaya ikan lele terus berjaya! Salam sukses akuakultur!

Baca juga : Penyakit Lele Sangkuriang

Nilai Kualitas Konten

About Aghis

CEK JUGA ARTIKEL INI :

Bibit Ikan Gurame, Langkah Budidayanya?

Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin yang tentunya akan memberikan pengetahuan baru, kali ini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

error: Content is protected !!
Chat Kami
1
Terima kasih 😀🙏🏻

Silahkan diskusikan kepada kami tentang budidaya ikan, kolam terpal dan perlengkapan perikanan budidaya lainnya. Kami siap membantu anda 😊😊

Oh iya, Kami hari ini sedang ada promo pelatihan budidaya online hanya 100ribuan berisi 60 video tutorial. 👍