Teknik nano bubble dalam budidaya ikan diklaim mampu meningkatkan pertumbuhan ikan hingga 40 persen dari biasanya. Teknologi nano bubble dapat diaplikasikan dibanyak sektor seperti tanaman, perikanan dan peternakan. Nano Bubble Jet dapat menciptakan gelembung-gelembung udara yang sungguh-sungguh halus yang dinamakan “nano bubble” sehingga dapat memberikan asupan oksigen (DO) yang optimal bagi ikan sebab gelembung-gelembung udara tidak cepat naik ke permukaan air. Meskipun gelembung-gelembung udara yang dibuat lebih halus namun DO yang dibuat lebih stabil dari kincir konvensional sehingga gampang dikontrol dan tidak perlu cemas ketika terjadi penurunan DO yang umumnya terjadi pada malam hari.
Prinsip kerja nano bubble ini ialah menginjeksi atau memasukkan gas, baik nitrogen, oksigen atau ozon ke dalam cairan kemudian akan mewujudkan gelembung yang sangat kecil sampai dapat larut ke air. Air yang kaya dengan oksigen menyebabkan ikan tidak mudah sakit, terjaga kesehatannya dan mencegah kuman-kuman yang merugikan sehingga pertumbuhan ikan dapat meningkat secara signifikan. Ukuran gelembung yang berukuran nano terbukti memberikan keunggulan yakni jarak antar gelembung menjadi sangat rapat. Alhasil, luas permukaan gelembung-gelembung dalam satuan volume menjadi lebih luas. Bandingkan dengan gelembung hasil aerator yang ukurannya masih relatif besar dan tidak stabil. Gelembung dengan cepat meluncur ke atas dan pecah saat mencapai permukaan air. Tidak seperti gelembung makro atau gelembung mikro, gelembung nano mempunyai sifat stabil dan tidak mudah pecah, sehingga tetap berada di bawah air untuk waktu yang lama. Selain itu, gelembung nano berbobot negatif. Alhasil terjadi tolak menolak antar gelembung dan ini menyebabkan gelembung-gelembung nano terdistribusi merata di dalam air. Sehingga kadar oksigen dalam air menjadi lebih tinggi. Gelembung nano tunggal akan bergerak terus dalam air dengan pola acak. Gerakan semacam ini disebut dengan Brownian Motion.

Untuk pemasangan, alat tersebut terbilang murah karena formatnya yang seperti pompa air dan keperluan daya listriknya sama dengan pompa. Daya listrik yang dibutuhkan cuma 2/3 dari penggunaan kincir konvensional. Dengan kata lain, alat ini dapat menghemat daya listrik sebesar 30% apabila diperbandingkan dengan penggunaan kincir konvensional. Dalam hal perawatan juga mudah karena tidak menerapkan gear box dan kipas tidak perlu sering dibersihkan karena tidak akan terjadi penumpukan lumut di bagian yang bergerak. Mekanisme kerja alat ini adalah dengan memasukkan udara yang masuk dari lubang Cone ke dalam air, dan mengeluarkan kembali menjadi gelembung-gelembung udara yang sangat halus.
Demikian ulasan singkat mengenai teknik nano bubble dalam budidaya ikan, semoga bermanfaat.
Bagi anda yang ingin belajar budidaya lele secara cepat dan baik, segera kunjungi pelatihan budidaya lele Abah Nasrudin.