Halo sahabat Sangkuti, bagaimana kabar usaha lele kalian? Ada yang sudah panen? atau baru memulai siklus baru? Semoga lancar dan sukses selalu ya budidayanya. Pada beberapa artikel sebelumnya kami sudah membahas mengenai ciri induk lele jantan dan betina, tentunya sahabat sangkuti sudah andal dong dalam membedakan kedua jeni induk tersebut. Artikel kali ini kami akan membahas hal yan serupa, masih seputar induk ikan lele tapi pada tingkatan berikutnya. Benih yang baik diperoleh dari induk yang baik, oleh karena itu kami akan coba membahas mengenai syarat induk lele yang baik.
Syarat sukses budidaya ikan lele yaitu penggunaan benih yang baik. Benih yang baik ialah benih yang tidak abnormal, lincah, nafsu makan yang baik, dan tidak ada tanda-tanda serangan penyakit. Benih dengan kualitas yang top perform dihasilkan dari induk-induk ikan lele yang sehat dan memenuhi syarat induk lele yang baik. Pemijahan induk jantan dan betina ikan lele tidak diperkenankan dengan induk yang sekerabat atau satu turunan, hal tersebut dapat menyebabkan inbreeding. Inbreeding paada induk ikan lele akan menghasilkan calon-calon benih yang abnormal, sehingga tidak dapat produktif untuk dibudidayakan pada segmentasi berikutnya. Pemeliharaan dan pemijahan induk ikan lele merupakan hulu dari segmentasi pembenihan sekaligus akuakultur itu sendiri. Untuk memenuhi syarat induk lele yang baik dibutuhkan teknis pemeliharaan yang tidak sembarangan. Pemeliharaan yang tidak sesuai SOP akan menyebabkan tidak terpenuhinya salah satu syarat induk lele yang baik. Persyaratan induk ikan lele terbagi menjadi dua yaitu kriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif.
- Kriteria Kualitatif
Kriteria kualitatif merupakan persyaratan berdasarkan kualitas yang tidak bisa diukur dengan angka, tetapi dinilai dengan pendeskripsian kriteria tertentu. Beberapa hal penting yang perlu dipenuhi pada kriteria kualitatif ini yaitu asal induk, warna induk, bentuk tubuh induk, dan kesehatan induk. Kriteria kualitatif induk ikan lele yang pertama kali perlu dipenuhi yaitu asal induk. Induk ikan lele bukan merupakan hasil pemijahan secara inbreeding atau satu keturunan. Baik induk jantan dan induk betina merupakan hasil seleksi dari pembesaran benih. Pemilihan induk membutuhkan perhatian yang cermat sejak awal pemeliharaan menjadi calon induk. Setiap individu ikan lele tidak dapat diferensiasikan berdasarkan garis keturunan. Oleh sebab itu, manajemen segmentasi pembenihan yang benar perlu dilaksanakan.
Kriteria kualitatif yang kedua yaitu warna induk ikan lele. Warna induk ikan lele pada bagian atas kepala memiliki warna hijau kehitaman. Warna hijau yang tersamar-samar dengan warna coklat kehitaman ditambah adanya motif loreng menjadi syarat warna induk lele pada bagian punggung atas sampai dengan pangkal ekor. Kemudian untuk warna tubuh bagian bawah, serupa dengan ikan lele pada umumnya. Warna tubuh bagian bawah dari kepala sampai dengan pangkal ekor berwarna putih keruh. Apabila salah satu bagian warna tubuh ikan lele tidak terpenuhi, dikhawatirkan ikan lele tersebut belum siap menjadi indukan atau ada faktor lain seperti halnya penaykit.
Kriteria kualitatif berikutnya yaitu bentuk tubuh. Bentuk tubuh induk ikan lele memiliki kepala yang berbentuk pipih horisontal dengan bentuk badan yang bulat memanjang. Bagian ekor caudal pada induk ikan lele yaitu pipih vertikal. Induk yang sehat memiliki kelengkapan organ tubuh yang lengkap dan tidak adanya abnormalitas dari kriteria bentuk tubuh.
Kriteria kualitatif terakhir yaitu kesehatan induk ikan lele. Sehat menjadi syarat yang paling utama untuk menjalankan budidaya ikan lele yang produktif. Kondisi tubuh yang sehat memungkinkan nafsu makan ikan yang baik sehingga pertumbuhan meningkat secara eksponensial, serta feed conversion rate pun tertekan. Implikasinya adalah profitabilitas usaha tercapai. Induk ikan lele yang sehat dicirikan dengan anggota atau organ tubuh yang lengkap dan tidak abnormal, tidak dihinggapi oleh patogen (bakteri, parasit, dan virus), dan produksi mukus yang normal.
- Kriteria Kuantitatif
Kriteria kuantitatif merupakan persyaratan induk ikan lele yang dapat diukur denga metode tertentu sehingga diperoleh data berupa angka. Kriteria kuantitatif ini didasari oleh sidat reproduksi induk ikan lele yang meliputi umur induk, panjang tubuh standar, bobot ikan pada saat pertama kali dipijahkan, fekunditas telur ikan, serta diameter telur. Beberapa parameter kriteria induk tersebut dengan mudah dapat diamati, kekeliruan dalam memilih induk akan terminimalisir. Kriteria kuantitatif yang pertama ialah umur induk. Sama halnya hewan terestrial pada umumnya, ikan lele membutuhkan waktu tertentu untuk mematangkan organ dan sel-sel reproduksinya. Umur induk ikan lele jantan maupun betina yang termasuk dalam syarat kriteria yaitu minimal 12 bulan atau satu tahun. Dengan begitu ikan lele yang belum memasuki umur 12 bulan walaupun persyaratan kualitatif dan kuantitatifnya sudah terpenuhi, tetap tidak dianjurkan menjadi induk. Calon induk yang belum masuk pada umur produktif reproduksi tidak memiliki gonad yang prima. Perhitungan umur induk ikan lele sejak individu ikan tersebut menetas.
Kriteria kuantitatif berikutnya yaitu panjang standar. Baik induk ikan lele jantan dan betina yang sudah memiliki panjang total tubuh minimal 50 cm, sudah memenuhi kriteria kuantitatif. Panjang standar merupakan panjang total yang diukur dari ujung mulut sampai dengan pangkal ekor. Kriteria kuantitatif yang ketiga ialah bobot individu ikan ketika pertama kali dipijahkan. Induk ikan lele jantan dan betina yang berbobot minimal 1 kg per ekor, sudah memenuhi persyaratan tersebut. Bobot total setiap individu dengan nilai 1 kg merupakan tanda induk yang terpenuhi nutrisnya dan gonad yang sudah siap tersedia.
Kriteria kuantitatif keempat yaitu fekunditas. Fekunditas merupakan jumlah total telur yang mampu dikeluarkan per satuan bobot ikan. Parameter fekunditas tentunya hanya diperuntukan induk lele betina. Jumlah total telur yang keluarkan per satuan bobot induk betina sebagai persyaratan yaitu 50.000-80.000 butir/ kg bobot ikan. Induk betina yang produktif dicirikan dengan fekunditas telur yang melimpah. Kriteria kuantitaif terakhir yaitu diameter telur. Ukuran diameter telur ikan lele yang dikeluarkan induk betina harus memiliki ukuran minimal 1,2-1,5 mm. Ukuran tersebut merupakan ciri dari telur ikan yang sehat. Diameter telur dapat diukur dengan mikroskop yang dilengkapi mikrometer pada lensanya.
Berikut diatas merupakan ulasan mengenai syarat induk lele yang baik dari segi kualitatif dan kuantitatif. Semoga informasi pada artikel ini bermanfaat untuk sahabat sangkuti semuanya. Jangan lupa share dan like artikel ini, terimakasih. Salam sukses akuakultur!
Baca juga : Wadah Budidaya Ikan Lele