Seperti Apa Budidaya Ikan Gurame

Budidaya ikan gurame merupakan salah satu budidaya yang cukup banyak diminati para pembudidaya. Harga jual ikan gurame yang lebih tinggi jika di bandingkan dengan ika air tawar lain menjadi daya tarik sektor budidaya ikan gurame.

Ikan gurame merupakan jenis ikan herbivora yang mengkonsumsi daun – daunan. Ikan gurame memiliki tubuh pipih dan lebar, memiliki mulut sedikit meruncing. Taksonomi ikan gurame yaitu sebagai berikut,

Kerajaan          : Animalia

Filum               : Chordata

Kelas               : Actinopteri

Ordo                : Anabantiformes

Famili              : Osphronemidae

Genus              : Osphronemus

Spesies            : Osphronemus goramy

Habitat yang cocok utuk tempat hidup ikan gurame yaitu suhu air berkisar 24-30 °C,  air bersih dan tidak keruh juga tidak terkontaminasi oleh bahan pencemar, memiliki nilai pH perairan berkisar antara 7-8, kandungan oksigen terlarut (DO)  minimal 2 mg/l. Dalam melakukan budidaya ikan gurame dibagi menajsi 3 segmentasi berbeda yaitu, pembenihan, pendederan, hingga pembesaran ikan gurame.

1. Pembenihan Ikan Gurame

Proses pembenihan ikan gurame dilakukan mulai dari tahap seleksi induk, pemijahan induk, penetasan telur, hingga pemeliharaan larva. Proses pemeliharaan induk dan pemijahan induk dapat di lakukan baik pada kolam tanah, kolam beton, kolam plastik/terpal. Pemeliharaan induk dan pemijahan yang dilakukan di kolam tanah akan lebih mempercepat rangsangan induk dalam melakukan proses pemijahan. Rasio pemijahan antara induk jantan dan induk betina yaitu 3 : 1. Induk yang digunakan dala proses pemijahan merupakan induk yang telah di seleksi terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk menghasilkan benih dengan kualitas unggul. Induk yang siap di pijahkan berumur minimal 3 tahun dengan bobot induk mencapai 3 kg per ekor.  Induk ikan gurame dapat menghasilkan telur sebanyak 3,000 hingga 10,000 butir telur setiap kali siklus pemijahan. Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah telur diantaranya usia, bobot induk dan spesies induk gurame yang digunakan.

Proses pemijahan secara alami dilakukan dengan terlebih dahulu mepersiapkan wadah pemijahan berupa kolam tanah dengan ketinggian air kolam antara 80 – 100cm, langkah selanjutnya siapkan sarang untuk peletakan telur hasil pemijahan. Tempat sarang telur dapat dibuat dengan menggunakan keranjang berdiameter 20-25 cm letakan keranjang tesebut pada kedalaman 10-15 cm dibawah permukaan air.  Selanjutnya pada permukaan air di letakan sabut kelapa atau ijuk atau. Induk ikan gurame yang sudah siap memijah akan membuat sarang untuk menampung telur. Untuk mengetahui apakah induk gurame telah selesai melakukan pemijahan dan mengeluarkan telur, dapat dilakukan pengecekan pada pagi hari. Sarang telur yang telah berisi telur kemudian di pindahkan pada wadah baskom secara perlahan – lahan. Sarang kemudian dibuka dan dipisahkan dengan telur. Telur – telur yang sudah terkumpul di dalam baskom kemudian di pindahkan pada wadah penetasan. Pastikan wadah penetasan telah di lengkapi sistem pengaerasian. Telur yang telah terkumpul akan menetas dalam selang waktu 24-48 jam. Suhu air pada wadah penetasan yang optimum berkisar 29 – 30 ^oC. Larva ikan gurame yang telah berumur 7-9 hari sudah dapat di pindahkan pada wadah pemeliharaan larva. Wadah pemeliharaan larva ikan gurame sebaiknya telah di tambahkan mikroalga untuk pakan awal larva. Selanjutnya larva dapat di beri pakan Artemia sp, Moina sp, Daphnia sp. maupun cacing sutra. Pemberian pakan alami pada larva ikan di maksud agar ikan lebih mudah mencerna dan menyerap kandungan nutrient di dalam pakan. Benih berukuran 40 hari berukuran 1-2 cm sudah dapat di jual dan masuk ke proses pendederan ikan gurame.

2. Pendederan Ikan Gurame

Proses pendederan ikan gurame memiiki output dihasilkannya ikan gurame siap tebar pada proses pembesaran. Pada proses pendederan benih ikan gurame sudah dapat diberi pakan berupa pelet dengan ukuran menyesuaikan bukaan mulutnya. Benih ikan gurame yang dipelihara dalam proses pendederan sudah dapat di jual untuk segmentasi pembesaran dengan ukuran menyesuaikan permintaan konsumen. Benih ikan gurame dengan ukuran 2-4 cm berumur 80 hari (ukuran jempol). Benih berumur 120 telah mencapai ukuran 4-6 cm (ukuran silet) serta benih berumur 160 hari dengan ukuran 6-8 cm (ukuran korek).

3. Pembesaran Ikan Gurame

Pembesaran ikan gurame di fokuskan untuk menghasilkan ikan gurame siap didistribusikan pada konsumen. Ikan gurame pada segmentasi pembesaran biasa dijual pada ukuran 250gr – 500 gram per ekor. Ikan guarame pada segmentasi pembesaran dapat di beri pakan berupa pelet. Komposisi yang baik terkandung dalam pakan gurame yaitu protein sebanyak 30-32% dan karbohidrat sebanyak 20-30%. Waktu pemberian pakan ikan gurame berbeda dengan ikan lainnya. Frekuensi pemberian pakan untuk ikan gurame yang tepat adalah dua kali sehari dalam jangka waktu 24 jam. Hal tersebut didasarkan pada kebiasaan makan gurame yang tergolong diurnal. Pemberian pakan berupa dedaunan dapat langsung diberikan dengan cara memasukan dedaun berupa daun sente, daun talas, dan jenis daun – daunan lain ke dalam wadah budidaya. Dedaunan yang di letakan di dalam wadah budidaya nantinya akan di makan oleh ikan gurame. Proses pemeliharaan ikan gurame pada segmentasi pembesaran terbilang memakan waktu yang cukup lama, untuk itu perlu adanya pemberian pakan alternatif seperti dedaunan.

Demikian informasi yang dapat di sampaikan, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Langkah Cara Mencari Cacing Sutra