Halo sahabat sangkuti kira-kira pengetahuan apa ya yang akan dibagikan hari ini, yang pasti pengetahuan menambah wawasan baru tentunya sahabat sangkuti yaitu perbedaan Maggot dan Ulat Hongkong. Sekarang kita tidak membahas tentang perikanan dulu ya sahabat sangkuti tetapi kita membahas potensi untuk bahan baku pakan terlebih dahulu sahabat sangkuti. Yuk kita mengenal perbedaan dari keduanya apa saja. Sebelum kita membahas lebih jauh perlu diketahui bahwa maggot dan ulat hongkong merupakan salah satu bahan pakan alternatif yang digunakan dalam pemeliharaan ternak maupun ikan. Manfaat dari maggot sendiri selain dijadikan bahan baku alternatif pakan yaitu maggot berfungsi sebagai pengurai sampah. Ulat hongkong juga selain dijadikan bahan baku pakan alternatif yaitu ulat hongkong berfungsi dalam pengembangbiakan NPS (Nematoda Patogen Serangga). NPS berfungsi dalam mangatasi serangan hama pada batang padi dan NPS ini merupakan hewan golongan cacing yang sangat kecil.Wah setelah kita mengenal manfaatnya sahabat sangkuti, sebelum kita membahas terkait perbedaan dari kedua alangkah lebih baik kita mengenal terlebih dahulu apa itu maggot dan ulat hongkong.
Maggot terkadang biasa disebut dengan belatung merupakan larva yang berasal dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia Illucens dalam Bahasa latin. Dalam budidaya maggot tidak begitu sulit dikembangkan karena maggot dapat bertahan hidup yang tinggi secara alami dilingkungan tropis maupun sub tropis. Kemudian lalat Black Soldier Fly (BSF) merupakan lalat yang memiliki antibiotic alami dalam tubuhnya sehingga membuat lalat tersebut tidak menjadi serangga pembawa penyakit.
Ulat hongkong biasa disebut Meal Worm atau Yellow Meal Worm merupakan larva kumbang hitam (Tenebrio molitor) yang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Ulat hongkong memiliki fase hidup yang sama dengan jenis ulat lainnya yaitu dimulai dari telur, kemudian menetas menjadi larva (disebut ulat hongkong), larva akan berubah menjadi pupa atau kepompong, dan terakhir Kembali menjadi serangga kumbang hitam. Ulat hongkong mengapa dijadikan sebagai bahan pakan alternatif yaitu ulat hongkong memiliki nilai palatabilitas yang tinggi bagi ternak maupun ikan. Kandungan nutrisi diantarnya protein kasar 48%, lemak kasar 40%, kadar abu 3%, kadar air 57% serta kandungan ekstrak non nitrogen 8%. Ulat hongkong selain dimanfaatkan untuk pakan ulat hongkong dimanfaatkan sebagai feed additive karena ulat hongkong mengandung zat anti nutrisi. Zat anti nutrisi yang dimiliki ulat hongkong ialah kitin yang dapat diolah menjadi kitosan kemudian hasil akhirnya dapat dijadikan probiotik dalam membantu pertumbuhan. Ulat hongkong merupakan serangga pertama yang disetujui sebagai makanan di Eropa. Ulat hongkong memiliki kandungan nutrisi yang tinggi protein dan serat.
Terkait perbedaan maggot dengan ulat hongkong yang dapat dilihat dari segi fisik tubuh.
Maggot memiliki bentuk fisik yang pendek dan bulat, terdapat bulu halus pada badannya, dan badan yang dimiliki maggot berbuku buku. Ulat hongkong memiliki bentuk fisik yang lebih Panjang dibandingkan maggot, tubuh ulat hongkong lebih ramping, dan tubuh ulat hongkong mengkilap.
Terkait perbedaan maggot dengan ulat hongkong dapat dilihat dari siklus hidupnya yaitu:
Pertama-pertama perbedaan fase lalat nya saat akan bertelur yaitu maggot saat menjadi lalat peletakan telur di media yang kering atau tidak suka dengan media basah pada saat akan bertelur. Sedangkan pada saat ulat hongkong menjadi kumbang media tempat bertelurnya lebih suka di keadaan basah atau lembab.
Selanjutnya mengenai fase hidup lainnya pada maggot yaitu :
· Pada maggot telur akan menetas pada umut 3-4 hari,
· Ukuran larva pada hari pertama sekitar 1 mm,
· Fase menjadi larva dewasa waktu yang dibutuhkan sekitar 18-21 hari,
·     Saat maggot dewasa berubah menjadi prepupa dengan ciri warna tubuh kecokelatan gelap serta pada fase ini maggot menyukai tempat kering,
· Saat maggot telah menjadi pupa maka maggot tidak dapat bergerak selama 7 hari sampai menjadi lalat BSF
· Lalat BSF jantan dan betina akan mati setelah bereproduksi yaitu untuk lalat BSF jantan akan mati setelah mengawini lalat BSF betina sedangkat lalat BSF betina akan mati setelah bertelur.
· Lama siklus hidup maggot berkisar 45 hari
Pembahasannya selanjutnya mengenai fase hidup lainnya pada ulat hongkong:
· Rata-rata Panjang tubuh yang dimiliki ulat hongkong yaitu berkisar 15 mm dengan lebar tubuh berkisar 4 mm.
· Panjang tubuh ulat dewasanya biasanya mencapai 15 mm dengan lebar tubuh mencapai 3 mm.
· Pada fase ulat dewasa akan bergantian fase kepompong dalam 7-10 hari.
· Ulat hongkong yang telah mengalami fase kepompong akan berpindah ke fase menjadi kumbang. Perubahan dari kepompong menjadi kumbang membutuhkan waktu sekitar 10 hari.
· Ciri-ciri kumbang yang siap bertelur yaitu dengan melihat bagian sayapnya yang mengkilap
· Waktu pembibitan larva ulat hongkong membutuhkan waktu selama 7 hari
· Lama siklus hidup ulat hongkong sekitar 3-6 bulan.
Waah keren sekali sahabat sangkuti setelah kita mempelajari perbedaan antara maggot dan ulat hongkong. Ternyata keduanya memiliki kelebihan yang dibutuhkan dalam membantu pengembangan pemeliharaan ikan maupun ternak. Salam sukses sahabat sangkuti!
Baca Juga: Cara Budidaya Kutu Air Moina