Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin yang tentunya akan memberikan pengetahuan baru, kali ini mimin akan membahas tentang salah satu macam penyakit lele dumbo yaitu Aeromonas Hydrophila. Yuk kita bahas bersama. Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan  salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, mudah dipelihara, tahan terhadap kondisi air yang buruk, memiliki nilai gizi serta nilai ekonomis yang cukup tinggi. Hal ini merupakan keunggulan bagi pembudidaya ikan lele dumbo. Pengertian penyakit yaitu suatu keadaan fisik, morfologi atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal yang disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal diantaranya keturunan (genetik), umur dan imunodefisiensi, sedangkan faktor eksternal diantaranya lingkungan, nutrisi, dan patogen. Penyakit yang menyerang ikan lele dumbo secara umum dikelompokkan menjadi dua yaitu penyakit infeksius dan non infeksius. Jenis penyakit non-infeksius disebabkan oleh lingkungan, makanan, dan genetik. Sementara, jenis penyakit infeksius terdiri dari penyakit yang disebabkan oleh parasit, jamur, bakteri, dan virus.
Salah satu Bakteri pathogen yang menyerang ikan lele dumbo antara adalah Aeromonas hydrophila, sebagai penyebab penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS). Di Indonesia, infeksi Aeromonas hydrophila pertama kali terjadi saat wabah penyakit bercak merah pada ikan air tawar di Jawa Barat pada akhir tahun 1980 dan awal tahun 1981. Aeromonas hydrophila merupakan bakteri paling ganas dan menyerang berbagai jenis ikan air tawar dari segala umur dan ukuran.
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengendalikan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo baik secara pengobatan maupun pencegahan. Penggunaan antibiotik dan bahan kimia sering dipakai untuk menanggulangi infeksi bakteri Aeromonas hydrophila, Namun, penggunaan zat kimia yang kurang tepat dapat menimbulkan resistensi pada ikan dan juga dapat membahayakan manusia sebagai konsumen. Hal ini perlu dilakukan pengembangan metode lain yang lebih aman dan efektif yaitu salah satunya adalah dengan penggunaan probiotik.
Probiotik adalah mikroba hidup yang mampu memberikan keuntungan bagi inang yaitu dengan memodifikasi komunitas mikroba atau berasosiasi dengan inang, memperbaiki nilai nutrisi dan pemanfaatan pakan, meningkatkan respon inang terhadap penyakit dan memperbaiki kualitas lingkungan. Berdasarkan alasan tersebut maka aplikasi penggunaan probiotik tidak hanya berfungsi sebagai untuk memperbaiki kualitas lingkungan atau meningkatkan nilai nutrisi pakan, melainkan dapat pula berfungsi sebagai agen biokontrol untuk mengurangi serangan penyakit. Probiotik tidak terakumulasi dalam tubuh ikan lele dumbo dan tidak menyebabkan resistensi organisme pathogen.
Salah satu jenis probiotik yang digunakan untuk pengobatan adalah Bacillus sp. Yang berpotensi dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen Aeromonas hydrophila. Bacillus sp merupakan bakteri probiotik yang bekerja dengan cara berkompetisi dengan bakteri patogen baik di dalam memperoleh sumber energi pada media budidaya dan berkompetisi untuk memperoleh tempat perlekatan di dalam saluran cerna sehingga mencegah kolonisasi patogen Aeromonas hydrophila. Kemampuan untuk melekat atau menempel pada permukaan dinding saluran cerna merupakan kriteria utama agar bakteri probiotik dapat tetap hidup di dalam saluran cerna. Selain itu Bacillus sp mampu memproduksi subtansi penghambat yang dapat membunuh patogen Aeromonas hydrophila.
Wah bagaiman sahabat sangkuti terkait artikel tentang penyakit lele dumbo dengan infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Tentunya sangat menarik bukan sahabat sangkuti informasi dan pastinya sahabat sangkuti semakin tertarik untuk belajar dunia perikanan. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Baca Juga: Cara Pembangunan Kolam Terpal, Seperti Apa?