Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin yang tentunya akan menambah pengetahuan para sahabat sangkuti, kali ini mimin akan membahas tentang pemijahan ikan lele yang baik dan benar. Budidaya ikan lele mengetahui cara pemijahan sangat penting bagi budidaya yang berfokus pada pembenihan. Ikan lele merupakan ikan konsumsi air tawar yang digemari masyarakat Indonesia sehingga dapat meningkatkan permintaan terhadap ikan lele. Hal ini sesuai dengan data Dirjen Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan Perikanan, bahwa produksi lele nasional berada dalam kenaikan selama 6 tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 38% per tahun. Dengan adanya pengetahuan mengenai cara pemijahan ikan lele yang baik dan benar dapat membantu meningkatkan produksi ikan lele.
Dalam proses pemijahan ikan lele hal yang peling dipentingkan ialah lokasi pemijahan ikan lele. Maka dari itu penting untuk mengetahui apa saja syarat lokasi pemijahan. Syarat lokasi pemijahan ikan lele diantaranya :
- Lokasi pemijahan harus terbebas dari banjir, erosi, dan cemaran limbah (pertanian, industry, pemukiman/rumah tangga, pertambangan, dan lain-lain).
- Sumber air yang digunakan harus selalu tersedia sepanjang tahun serta keadaan sumber air harus bersih dan bebas dari cemaran limbah.
- Lokasi pemijahan harus strategis yang artinya tersedia jaringan listrik, mudah dijangkau, tersedia sarana-prasarana dan penunjang lainnya.
- Terbebas dari gangguan hewan pemangsa atau predator
Salah satu teknik pemijahan yang biasa dilakukan pembudidaya ialah pemijahan ikan lele secara alami. Teknik pemijahan alami ikan lele tidak menggunakan tambahan obat-obatan apa pun untuk merangsang kematangan gonad induk lele yang dipelihara dalam kolam indukan. Pemeliharaan induk lele diberi pakan alami seperti kijing, bekicot, atau cacing tanah untuk memacu dalam pematangan gonad. Berikut merupakan Langkah-langkah pemijahan ikan lele secara alami:
- Persiapan kolam pemijahan yang akan digunakan, kolam pemijahan harus dalam keadaan bersih. Kemudian masukkan kakaban sebagai tempat menempelkan telur. Kakaban yang digunakan dalam pemijahan sebanyak 10-12 buah yang diletakan dibagian dasar kolam. Kakaban yang dipasang diberi batu agar kakaban tersebut mengapung dan disusun berjajar memenuhi serta mengikuti ukuran Panjang kolam. Hal ini dilakukan agar telur ikan menempel semua pada kakaban. Kolam yang digunakan dapat berukuran 2 m x 2 m x 1 m.
- Air yang di isi pada kolam dengan ketinggian mencapai 30 cm.
- Setelah persiapan kolam selesai selanjutnya melakukan seleksi induk yang terlihat sudah siap memijah dan memiliki gonad berkualitas dan berpotensi menghasilkan banyak telur.
- Kolam yang telah siap sebagai tempat pemijahan kemudian masukan induk yang telah diseleksi dengan perbandingan satu ekor jantan dan dua ekor betina. Pemindahan induk harus dilakukan secara berhati-hati yaitu dengan menggunakan seser. Pemindahan induk dilakukan pada sore hari sekitar pukul 15.00-17.00.
- Induk yang telah berada dalam kolam dibiarkan semalaman dan pemijahan ikan lele biasanya terjadi pada malam hari sekitar pukul 22.00-02.00. Proses ini membuat betina akan mengeluarkan telur dan dibuahi oleh jantan.
- Setelah induk dipelihara selama 1 hari selanjutnya dilakukan pengecekan dipagi hari, jika pemijahan berlangsung dengan baik. Pada pukul 04.00 akan terlihat banyak telur yang menempel di kakaban.
- Setelah telur menempel selanjutnya pemindahan kakaban yang menempel dikolam penetasan dan tunggu sampai satu minggu hingga telur ikan lele menetas.
- Terakhir pindahkan induk yang telah memijah ke dalam kolam induk untuk beristirahat.
Perbedaan pemijahan ikan lele secara alami dengan buatan yaitu pada pemijahan ikan lele secara buatan dilakukan penyuntikan hormon perangsang pada induk. Penyuntikan hormone perangsang lebih praktis dilakukan karena tidak memerlukan ikan donor dan tidak ada kegagalan dalam mengekstrak hipofisa. Hormone perangsang yang biasa digunakan adalah ovaprim dan chorulon. Hormone ini dapat mempengaruhi kelenjar hipofisa yang berfungsi merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur. Induk yang disuntik hormone yaitu telah matang gonad dan induk yang disuntik yaitu jantan dan betina. Dosis penyuntikan dengan hormone perangsang ovaprim adalah 0,3-0,5 ml per kg bobot induk atau disesuaikan dengan petunjuk pemakaian. Sebelum dilakukan penyuntikan hormone perangsang seperti ovaprin harus di encerkan dengan akuadestilata sebanyak 3 kali lipatnya. Langkah-langkah pemijahannya sama seperti pemijahan ikan lele secara alami.
Waaah bagaimana sahabat sangkuti terkait pengetahuan ini, menarik bukan sahabat sangkuti. Salam sukses sahabat para sahabat sangkuti!
Baca Juga: Cara Membedakan Gurame Jantan dan Betina