Pembesaran Lele Di Kolam Beton Paling Awet!

Kegiatan pembesaran lele di kolam beton menjadi salah satu kegiatan budidaya yang banyak di lakukan saat ini. Ikan lele merupakan salah satu komoditas air tawar dengan nama latin Clarias sp. Ikan lele sangat di gandrungi oleh masyarakat selain karna rasa dagingnya yang lezat harga jualnya pun tidak terlalu mahal, sehingga dapat di konsumsi oleh semua kalangan.

Proses pembesaran lele kolam beton sebenarnya sama dengan proses budidaya ikan lele pada umumnya, dengan komponen budidaya berupa benih, pakan, dan air. Kolam beton banyak dipilih karena terbilang lebih awet jika di bandingkan dengan kolam lain. Konstruksi beton memang memakan biaya yang cukup mahal di awal namun sebanding dengan umur pakai kolam tersebut. Kolam beton dapat digunakan untuk proses budidaya hingga puluhan kali. Dalam melakukan budidaya ikan lele di kolam beton hal – hal yang harus di perhatikan diantaranya,

1. Pembersihan kolam

Kolam beton yang akan digunakan sebagai wadah pembesaran ikan lele terlebih dahulu di bersihkan. Proses pembersihan kolam dapat dilakukan dengan bantuan scouring pads atau sikat untuk membersihkan kotoran yang menempel, penggunaan detergent saat proses pembersihan kolam juga sangat dianjurkan agar kuman dan bakteri yang mungkin menempel pada kolam hilang. Penyikatan atau pembersihan kolam dapat dilakukan 2x agar kolam benar – benar sudah dalam keadaan bersih. Bilas kolam yang telah selesai di bersihkan menggunakan air, pastikan proses pembilasan dilakukan hingga tidak tersisa detergen di dalam kolam.

2. Pengisian air

Kolam yang telah dibersihkan dapat langsung diisi air, dengan catatan air yang dimasukan ke kolam budidaya merupakan air yang diperoleh dari tandon atau tempat penampunga air. Air yang diperoleh dari tandon cenderung memiliki partikel yang lebih stabil jika dibandingkan air yang baru berasal dari sumur atau sungai. Namun jika sobat budidaya tidak memiliki tandon, sobat budidaya dianjurkan terlebih dahulu untuk mengendapkan air sekitar 1-3 hari.

3. Penebaran benih

Benih ikan lele yang digunakan untuk proses pembesaran biasanya berukuran 6-8 atau 10-12 bergantung dengan waktu panen yang diharapkan. Benih ikan lele yang digunakan harus memiliki kualitas yang prima, benih dengan kualitas yang buruk dapat menyebabkan rendahya SR pada pemeliharaan di segmentasi pembesaran untuk itu sebagai seorang pembudidaya sobat sangkuti di rumah harus lebih teliti dalam memilih benih ikan lele. Pemilihan benih berkualitas dapat dilakukan dengan melihat induk  nya terlebih dahulu, induk ikan lele yang baik haruslah sudah tersertifikasi oleh balai perikanan terdekat atau balai perikanan tempat memperoleh induk tersebut. Lihat pula umur produksi dari induk tersebut, apakah sudah melebihi batas optimum atau belum, induk yang sudah melebihi batas optimum akan menghasilkan benih dengan kualitas yang kurang baik. Selain itu lihat pula pergerakan renang benih ikan lele, jika ikan berenang secara aktif, respon saat diberi makan maka ikan bisa di golongkan sehat. Namun jika pergerakan renangnya melambat, cenderung berada di sisi kolam, tidak merespon makanan dengan cepat, sebaiknya sobat budidaya jangan memilih benih tersebut. Langkah terakhir yaitu dengan melihat dengan mata langsung kondisi fisik ikan, pastikan tidak ada kecatatan pada fisik ikan. Memasuki proses penebaran benih, sebaiknya lakukan terlebih dahulu proses aklimatisasi, hal ini dilakukan untuk meminimalisir tingkat stress pada benih yang akan di tebar akibat perbedaan suhu dan kualitas perairan antara air atau media pengiriman dengan air pada kolam budidaya.

4. Pemberian pakan

Pemberian pakan pada ikan lele harus sesuai dengan kebutuhan ikan, hal ini dilakukan agar pertumbuhan ikan berlangsung cepat, ikan sehat, dan tidak terdapat banyak pathogen yang dapat menyebabkan penyakit pada air pemeliharaan ikan. Ikan lele biasanya diberi pakan sebanyak 3x dalam sehari pada pagi, siang, dan sore atau malam hari. Ikan lele yang termasuk kedalam makhluk nocturnal akan aktif pada malam hari, sehingga pemberian pakan pada malam hari dinilai baik untuk pertumbuhan ikan lele. Pemberian pakan dapat dilakukan dengan metode sekenyangnya atau sesuai kebutuhan ikan. Jika menggunakan metode sesuai dengan FR maka sebaiknya pkan di timbang terlebih dahulu sebelum diberikan pada ikan. Ikan lele pada segmentasi pembesaran biasanya mengkonsumsi pakan berukuran 1mm – 3 mm bergantung usia budidayanya, kandungan pakan yang biasanya terkandung dalam pakan sebesar 30 – 32%.

5. Kualitas air

Dalam melakukan budidaya ikan, kualitas air menjadi kunci utama keberhasilan budidaya. Air dengan kualitas yang buruk akan menyebabkan kondisi tubuh ikan juga memburuk. Pengecekan kualitas air berupa suhu dan pH perlu dilakukan setiap harinya untuk menghindari adanya fluktuasi suhu atau pH yang terlalu tinggi. Pengecekan kualitas air berupa DO, TAN, Nitrat, Ammonia maupun Nitrit, dapat dilakukan satu minggu sekali. Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kondisi perairan yang buruk yaitu dengan rutin mengganti air pada kolam budidaya. Proses pergantian air dapat dilakukan sebanyak 30 – 70% atau bahkan total. Saat proses pergantian air maka pathogen dan bahan – bahan organic berbahaya yang terdapat di dalam air akan terbuang dan tergantikan oleh air bersih, sehingga konsentrasinya akan menurun di dalam wadah budidaya. Pastikan saluran inlet dan outlet pada kolam beton dalam kondisi yang baik.

Sekian informasi yang dapat di sampaikan, semoga bermanfaat untuk sobat sangkuti semua!

Baca Juga: Tips & Tricks Jitu Memelihara Ikan Lele