Menyusun Proposal Budidaya Lele

Dalam melakukan usaha budidaya ikan lele tentu saja membutuhkan modal yang akan digunakan selama proses budidaya berlangsung,namun tidak semua pembudidaya memiliki modal tersebut, untuk itu dibutuhkan menyusun proposal budidaya lele sebagai upaya untuk mengajukan bantuan pendanaan kepada pihak ketiga.

proposal budidaya lele

Sebelum melakukan menyusun proposal budidaya lele kita haruslah mengetahui komponen apa saja yang dibutuhkan dalam proses budidaya ikan lele dan alasan utama membuat usaha ikan lele tersebut. Berikut merupakan susunan pembuatan proposal budidaya ikan lele yang mungkin bisa dijadikan referensi oleh sobat sangkuti dirumah,

1. Pendahuluan

Pendahuluan berisikan latar belakang mengapa sobat sangkuti ingin melakukan usaha budidaya ikan lele, pada bagian pendahuluan bisa diisikan seperti “meningkatnya permintaan ikan lele di pasaran menyebabkan pembudidaya harus meningkatkan produksinya untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar” atau sobat sangkuti juga bisa menjelaskan “minimnya pembudidaya ikan lele di wilayah sekitar, menyebabkan sulitnya pasokan ikan lele ke daerah tersebut, sehingga dibutuhkan suatu usaha budidaya ikan lele agar dapat memudahkan masyarakat yang membutuhkan ikan lele”. Pendahuluan juga berisi tujuan mengapa perlu dilakukan usaha budidaya ikan lele, dan capaian apa yang ingin dicapai sobat sangkuti dalam melakukan proses budidaya ikan lele, sebagai contoh sobat sangkuti dapat menuliskan “Tujuan dari dibuatnya usaha budidaya ikan lele yaitu untuk memajukan wilayah A melalui bisnis perikanan, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar loaksi budidaya, mencukupi kebutuhan protein hewani masyarakat sekitar, membantu masayarakat yang kesulitan dari segi ekonomi dengan menghadirkan ikan lele dengan kualitas baik dan harga yang murah”. Isi dari tujuan dapat disesuaikan dengan tujuan awal usaha yag dibuat oleh sobat sangkuti.

2. Tinjauan Pustaka (Boleh ada boleh tidak)

Tujuan dari dimasukannya tinjauan pustaka adalah untuk memperkuat alasan dibuatnya usaha budidaya ikan lele, tinjauan pustaka biasanya berisi data – data produksi ikan lele dan permintaan pasar saat ini. Selain itu tinjauan pustaka juga dapat berupa hasil penelitian ilmiah yang masih berhubungan dengan usaha budidaya ikan lele yang akan dibuat oleh sobat sangkuti.

3. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan berisi alur kegiatan selama proses budidaya berlangsung. Sobat sangkuti dapat memilih satu atau seluruh segmentasi budidaya ikan lele. Perlu diingat dalam melakukan budidaya ikan lele terdapat 3 segmentasi yaitu segmentasi pembenihan, segmentasi pendederan dan segmentasi pembesaran.

a) Segmentasi Pembenihan

Segmentasi pembenihan merupakan seluruh rangkaian kegiatan untuk menghasilkan benih ikan lele dengan kualitas yang baik, mulai dari tahap pemeliharaan calon induk – seleksi induk – pemijahan – penetasan telur – pemeliharaan larva. Tahap pemeliharaan calon induk dimulai dari tahap mempersiapkan wadah tempat hidup calon induk ikan lele, manajemen pemberian pakan dan vitamin yang digunakan untuk menunjang dan membantu mempercepat kematangan gonad pada induk ikan lele. Masuk tahap seleksi induk yaitu pemilihan induk ikan lele yang baik dan memenuhi standart, induk yang baik di tandai dengan tidak danya cacat pada fisik ikan, berenang aktif, respon terhadap makanan baik, dan tidak terserang penyakit apapun baik bakterial maupun non bakterial. Proses pemijahan induk ikan lele dapat dilakukan secara alami maupun buatan. Pemijahan alami pada induk ikan lele dilakukan dengan menyatukan induk jantan dan induk betina dalam satu wadah pemijahan yang sama, pemijahan akan terjadi biasanya pada malam hari. Pemijahan buatan dilakukan dengan memberikan induksi hormonal pada induk ikan lele untuk merangsang pengeluaran sperma dan telur, sperma dan telur dapat di keluarkan dengan cara mengurut perut induk kearah lubang genitalnya, kemudian akan keluar cairan putih berupa sperma pada induk lele jantan dan telur pada induk lele betina. Proses penetasan telur dilakukan dengan meletakan telur pada wadah penetasan, pastikan suhu udara dan oksigen yang terkandung di dalamnya sudah optimum untuk penetasan ikan lele. Tahap terakhir yaitu pemeliharaan larva. Pada tahap pemeliharaan larva output yang diharapkan yaitu dihasilkannya larva dengan kualitas baik untuk proses pendederan.

b) Segmentasi Pendederan

Pada segmentasi pendederan output yang di harapkan yaitu benih ikan lele dengan kualitas baik yang dapat di tebar pada segmentasi pembesaran. Proses pendederan biasanya memakan waktu sekitar 1 – 2 bulan. Pemberian pakan dapat dilakukan sebanyak 3x dalam sehari.

c) Segmentasi pembesaran

Budidaya yang dilakukan pada segementasi pembesaran memiliki output yang diharapkan berupa ikan lele pedaging yang siap di jual ke konsumen. Proses pembesaran ikan lele bisanya memakan waktu 60 hari.

Rencana kegiatan yang dimasukan ke dalam proposal budidaya ikan lele sebaiknya di jabarkan hingga tahap akhir yaitu tahap panen dan packing dan transportasi. Semakin detail penjelasan mengenai alur kegiatan budidaya ikan lele akan semakin baik.

4. Analisis Usaha

Analisis usaha merupakan bagian yang paling penting untuk ada di dalam proposal budidaya ikan lele, analisis usaha ini mencakup biaya investasi, biaya tetap, biaya variabel, penerimaan, keuntungan, R/C ratio, payback period, break even point, dan harga pokok produksi.

a) Biaya Investasi yaitu biaya  yang mencakup penyediaan aset produksi dengan umur teknis tidak dapat habis dalam satu siklus kegiatan produksi. Sebagai contoh kolam budidaya, blower, mesin air, mobil pengangkut ikan dan lain sebagainya

b) Biaya tetap yaitu biaya yang pasti dikeluarkan, pada saat berlangsung atau tidak berlangsungnya produksi. Contoh biaya tetap yaitu gaji karyawan dan biaya listrik.

c) Biaya Variable merupakan biaya yang dikeluarkan hanya pada saat proses produksi berlangsung, seperti pembelian benih, pembelian plastik packing, pembelian karet dan lain sebagainya.

d) Penerimaan merupakan seluruh uang masuk yang diterima

e) Keuntungan merupakan laba bersih yang diterima dari proses produksi

f) R/C ratio, suatu usaha dikatakan layak jika nilai R/C rasio lebih dari 1

g) Payback Period merupakan lama waktu modal akan kembali

h) Break even point merupakan parameter analisis yang digunakan untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha mencapai titik impas

i) Harga pokok produksi yaitu perbandingan total biaya produksi dengan total jumlah produksi (Rp / unit).

Itulah beberapa hal yang perlu ada dalam menyusun proposal budidaya lele, semoga dapat bermanfaat!

Baca Juga: Benih Ikan Gabus Bagaimana Menghasilkannya

Nilai Kualitas Konten

About raniaudona

CEK JUGA ARTIKEL INI :

Bibit Ikan Gurame, Langkah Budidayanya?

Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin yang tentunya akan memberikan pengetahuan baru, kali ini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

error: Content is protected !!
Chat Kami
1
Terima kasih 😀🙏🏻

Silahkan diskusikan kepada kami tentang budidaya ikan, kolam terpal dan perlengkapan perikanan budidaya lainnya. Kami siap membantu anda 😊😊

Oh iya, Kami hari ini sedang ada promo pelatihan budidaya online hanya 100ribuan berisi 60 video tutorial. 👍