Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin yang tetunya akan memberikan pengetahuan baru kali ini mimin akan mengajak sahabat sangkuti untuk mengenal cacing lur. Yuk kita bahas bersama sahabat sangkuti. Selain cacaing sutra ternyata ada jenis cacing lainnya yang dapat dijadikan sebagai pakan alami yaitu cacing lur.
Cacing lur atau cacing laut memiliki nama ilmiah Dendronereis pinnaticirris yang merupakan salah satu famili dari Polychaeta adalah familia Nereidae. Struktur tubuh yang dimiliki cacing lur atau cacing laut adalah tersusun atas segmen, memiliki sepasang parapodia, dan berchaetae pada setiap bagian segmen tubuhnya. Cacing lur memiliki 2 pasang mata di bagian kepala dan cilia rastomial 4 pasang, mempunyai rahang chitin dan pharynk muscular yang dapat digerakan serta membentuk sepasang proboris. Cacing lur atau cacing laut memiliki warna tubuh merah kecokelatan. Cacing lur atau biasa disebut cacing laut dapat ditemukan di tambak dan hutan mangrove. Lingkungan yang dibutuhkan dari cacing lur atau cacing laut ini adalah berlumpur. Dalam tubuh cacing lur memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan oleh ikan dan udang. Cacing lur atau cacing laut banyak digunakan sebagai pakan alami induk udang di hatchery yang berperan dalam membantu pematangan sel gamet atau biasa disebut maturation diet udang.
Kandungan nutrisi yang dimiliki tubuh cacing lur adalah protein 52.26%, lemak 29.83%, dan serat 4.35%. Dari nilai kandungan nutrisi tersebut cacing lur berpotensi dijadikan pakan alami ikan selain itu dalam tubuh cacing lur terdapat polychaeta. Kandungan poychaeta merupakan kandungan yang berfungsi dalam pematangan sel gamet karena mengandung asam lemak esensial yang dibutuhkan dalam kesempurnaan fase akhir perkembangan sel telur pada ikan maupun udang. Sehingga saat ini dilakukan upaya dalam budidaya cacing lur sebagai salah satu jenis pakan alami lainnya.
Berikut merupakan Langkah yang dilakukan dalam budidaya cacing lur diantaranya:
- Persiapan benih cacing lur
Persiapan benih cacing lur yaitu dilakukan dengan cara mengambil indukan cacing lur secara manual dengan menggunakan tangan langsung. Hal ini dilakukan agar cacing lur tidak terluka atau rusak pada bagian tubuhnya. Caciing lur yang sudah ditangkap dimasukan kedalam wadah dengan diberi aerator.
- Pembenihan cacing lur
Dalam mengahasilkan benih cacing lur yaitu dilakukan fertilitas dalam wadah yang berisi air dengan salinitas 15-17 ppt. Kemudian dilakukan pengamatan induk yang telah matang sempurna secara alami yang akhirnya menghasilkan oosit dan spermatozoa. Oosit dan spermatozoa ini diambil dari rongga coele daric acing betina dan jantan dengan menggunakan pipa kaca berdiameter 1 mm.
- Pengamatan sel gamet
Pengamatan sel gamet cacing lur ini dilakukan setiap hari dibawah mikroskop. Pengamatan dilakukan untuk melihat perkembangan sel gamet yang siap dipijahkan. Secara morfologi dalam membedakan cacing lur jantan dan betina yang sudah matang kelamin yaitu dilihat dari warna tubuhnya. Warna tubuh cacing lur jantan yang telah matang kelamin yaitu berwarna putih. Warna tubuh cacing lur betina yang telah matang kelamin yaitu berwarna hitam kehijauan.
- Fertilisasi cacing lur
Saat proses pemijahan berlangsung antara cacing lur jantan dan betina yaitu secara alami cacing lur akan mengeluarkan sperma dan telur ke perairan. Proses fertilisasi cacing lur dilakukan secara ekternal dalam perairan. Setelah 5 menit terjadi proses pencampuran telur dan spermatozoa, maka dilakukan pengamatan terhadap telur untuk mengetahui telah terbentuk selaput fertilisasi. Selaput tersebut merupakan salah satu pertanda keberhasilan pemijahan cacing lur betina dan jantan.
Wah bagaimana sahabat sangkuti terkait artikel mengenal cacing lur ini. Menarik bukan ? semoga bermanfaat. Terimakasih.
Baca Juga: Ternak Lele Dirumah, Wadahnya?