Selasa , 26 September 2023

Manajemen Air Pada Budidaya Lele

Pada kesempatan ini kami ingin membahas Manajemen Air Pada Budidaya Lele. Salah satu kunci agar lele dapat tumbuh dengan baik terletak pada manajemen air. Untuk budidaya lele dengan sisitem bioflok pengelolaan air lebih spesifik dan lebih detail. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Manajemen Air Pada Budidaya Lele :

1. Media Budidaya Ikan

a. Desinfektan kolam
– Proses ini memakai chlorine (kaporit).
– Kolam diisi penuh, larutkan chlorine 30 ppm diamkan selama 3 hari agar efek chlorine dapat teroksidasi, untuk mempercepat oksidasi gunakan aerasi yang kuat atau seandainya kolam full terkena sinar matahari dalam waktu 3 hari efek chlorine akan hilang.
– Tujuan disinfektan yakni mensterilkan organisme di kolam khususnya bakteri pathogen dan parasit yang mengganggu pertumbuhan ikan.

b. Ketinggian air minimal 80-100 cm

–  Rentang perubahan suhu rendah, sehingga suhu relatif stabil
– Toleransi tingkat kejenuhan media tinggi (air tidak mudah jenuh oleh sampah organik)
– Ruang yang lebih luas memungkinkan ikan bergerak lebih bebas

c. Penggaraman dengan garam krosok

– Penggaraman 3 kg/m³ untuk menghalangi pertumbuhan parasit dan kuman pathogen
– Stabilisasi kimia air dan pH air
– Mineral yang terkandung di garam amat berguna untuk pertumbuhan bakteri
– Mineral garam juga amat berguna untuk mengikat ion nitrit
– Pemberian molase; Pemberian molase di awal sebanyak 50-100ml/m3 di awal bertujuan:

  • Menghalangi pertumbuhan plankton (Blue Green Algae) sehingga tak mendominasi media (menghindari air hijau) dan
  • Menaikkan kompisisi C:N ratio menjadi tinggi sehingga memungkinkan untuk bakteri heterotroof untuk mendominasi media.

Manajemen Air Pada Budidaya Lele

2. Penerapan Probiotik

a. Probiotik
Sebagian bakteri diberikan dengan maksud koloni bakteri yang akan tumbuh di kolam kita yang mengendalikan, sesuai dengan fungsi yang kita harapkan.
b. Bakteri yang diterapkan :
– Bacilus substilis
– Bacilus polymixa
– Bacilus megaterium
– Bacilus plantarum
– Bacilus thermopillic

Fermentasi pakan dengan probiotik 2 cc/ kg pakan, selama 2 hingga 3 hari

– Fermentasi pakan dilakukan dengan cara mencampur 1 kg pakan dengan 300ml air yang dicampur probiotik 2 cc, diaduk kemudian diperam selama 2 hari optimal 7 hari.
– Tujuan fermentasi pakan yakni memotong rantai peptide protein dari rantai panjang protein; bakteri akan memanfaatkan protein, sehingga bakteri akan berkembang di pakan (substrat); pemanfaatan serat oleh kuman selulolitik dan diubah menjadi protein

3. Kualitas Air

a.  Dominasi plankton dan zooplankton
–    Warna            : hijau muda – hijau tua pekat
–    Bau                 : tidak berbau
Dalam Manajemen Air Pada Budidaya Lele, Pada masa dominasi ini banyak tedapat algae yang termasuk plankton (phytoplankton). Pada fase ini kita perlu berhati-hati kepada Blue Green Algae (BGA), yang muncul dan dominan sebab lingkungan mendorongnya. Dalam hal ini jenis fitoplankton lain tidak tumbuh. Untuk menekan perkembangan BGA (tanpa ganti air) yaitu menambah pupuk ZA jangan urea, berikan probiotik dan kurangi cahaya yang masuk ke kolam dengan menutup bagian atas kolam.

b. Dominasi Bakteri Pengurai
– Warna : coklat muda – coklat pekat
– Bau      : tak beraroma – bau asam amino
Pada masa ini bakteri sudah mendominasi media.

c. Dominasi Bakteri Photosintetic
– Warna : coklat keruh – merah muda
– Bau      : asam amino atau bau asam (kecut)
Pada masa dominasi kuman photosintetic, air cenderung berwarna merah-ungu, pada kondisi ini kuman PSB tak banyak mengonsumsi oksigen sehingga penambahan unsure carbon dapat dikurangi.

4. Indikator Kualitas Air

a. Air Sehat
– Warna cerah, tidak terlalu pekat, tidak berminyak
– Perilaku ikan : aktif bergerak, nafsu makan tinggi, ketika siang hari ikan berada di dasar kolam
– Air tidak beraroma atau bau asam amino

b. Air tidak sehat

– Warna kusam, pekat, permukaan berminyak
– Adanya dominasi Blue Green Algae
– Perilaku ikan : gerakan lamban, menggantung dipermukaan atau pinggir kolam, nafsu makan kurang
– Bau menyengat amoniak atau anyir.

c. Pergantian air
Situasional, selama ikan merasa nyaman sehat air tidak perlu diganti. Pergantian air maksimal 30%, untuk menghindari stabilitas media yang dapat menyebabkan ikan stress dan mengalami penyusutan berat badan. Air yang diganti yang berada di lapisan paling bawah karena mutu air di bawah rendah dengan kandungan amonia dan nitrit tinggi. Pergantian air dengan sistem sirkulasi, untuk menghindari perubahan yang ekstrem dan membuat ikan stress.

Sekian artikel mengenai Manajemen Air Pada Budidaya Lele

Smoga bermanfaat 🙂

Nilai Kualitas Konten

About mugi nugroho

CEK JUGA ARTIKEL INI :

Bibit Ikan Gurame, Langkah Budidayanya?

Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin yang tentunya akan memberikan pengetahuan baru, kali ini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

error: Content is protected !!
Chat Kami
1
Terima kasih 😀🙏🏻

Silahkan diskusikan kepada kami tentang budidaya ikan, kolam terpal dan perlengkapan perikanan budidaya lainnya. Kami siap membantu anda 😊😊

Oh iya, Kami hari ini sedang ada promo pelatihan budidaya online hanya 100ribuan berisi 60 video tutorial. 👍