SangkutiFarm.com 
Halo sahabat Sangkuti, bagaimana kabar budidaya lelenya? Semoga ikan lele akang selalu dalam kondisi prima dan pertumbuhan yang cepat ya. Dari sekian banyak pilihan wadah budidaya, jenis wadah seperti apa yang sahabat Sangkuti gunakan? Tetunya dalam pemilihan wadah budidaya membutuhkan pertimbangan yang tidak mudah ya untuk keberlanjutan usaha. Budidaya ikan lele dalam praktisnya membutuhkan tempat berupa wadah sebagai lingkup pemeliharaan yang terkendali. Wadah budidaya ikan lele memiliki banyak jenis dan pilihan seperti kolam tanah, kolam beton, bak fiber, dan kolam terpal. Pemilihan jenis, bentuk, dan ukuran wadah dominasi ditentukan berdasarkan kebutuhan dan lokasi budidaya. Kolam terpal menjadi salah satu wadah budidaya yang banyak dipilih oleh para pembudidaya. Bukan tanpa alasan, wadah jenis ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki jenis wadah lainnya. Pada artikel kali ini kami berkesempatan membahas mengenai kolam terpal lebih mendalam. Kolam terpal akan dibahas melalui penjabaran jenis-jenisnya, bentuk, jenis, serta keunggulannya.
- Jenis Kolam Terpal
Kolam terpal sebagai wadah budidaya ikan lele tidak hanya dalam satu jenis saja. Secara sederhana terpal yang digunakan merupakan pelapis dari konstruksi dasar wadah budidaya. Keberagaman konstruksi wadah budidaya pada ikan lele tercipta atas dasar kebutuhan dan kreativitas para pembudidaya. Konstruksi wadah yang berbeda menciptakan keefisienan yang beragam. Perancangan konstruksi budidaya yang kurang tepat berpengaruh langsung terhadap kesulitan teknis pemeliharaan lingkungan budidaya. Kolam terpal berdasarkan jenis konstruksinya yaitu konstruksi tanah, konstruksi beton, konstruksi bambu dan kayu, kontruksi kawat besi, dan konstruksi pipa pvc.
Konstruksi tanah merupakan wadah yang cenderung konvensional, konstruksi dasar yang merupakan tanah dan dilapisi terpal. Biaya pembuatan konstruksi kolam jenis ini relatif lebih murah, akan tetapi untuk perawatan dan keamanan relatif kurang diunggulkan. Konstruksi beton merupakan kombinasi antara wadah budidaya kolam beton dan kolam terpal. Konstruksi beton yang dilapisi dengan terpal umum diaplikasikan di lapangan, kondisi ini meningkatkan keamanan dan perawatan yang lebih mudah. Akan tetapi dari segi biaya untuk jenis wadah ini relatif lebih mahal dan bersifat permanen. Konstruksi bambu dan kayu merupakan konstruksi berteknologi konvensional. Konstruksi bambu dan kayu tidak bersifat permanen dan relatif lebih murah, akan tetapi untuk kekuatan dan keawetan konstruksi kurang diunggulkan. Konstruksi kawat besi merupakan wadah yang populer diaplikasikan. Wadah jenis ini mengeluarkan biaya relatif lebih rendah dalam perancangannya, bersifat portable, dan teknis perawatan yang mudah. Konstruksi pipa pvc tidak terlalu umum diaplikasikan, pasalnya wadah ini hanya cocok untuk budidaya skala kecil atau pada lahan sempit. Kapasitas air dan biomassa yang dapat ditampung pun terbatas sebab konstruksi budidaya tidak sekokoh wadah lainnya. Wadah ini cocok untuk budidaya segmentasi pendederan.
- Bentuk Kolam Terpal
Bentuk wadah budidaya ikan lele meliputi bulat, persegi, dan persegi panjang. Sama halnya dengan bentuk kolam terpal yang dapat diaplikasikan. Bentuk wadah yang bulat atau persegi panjang disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan lahan yang ada. Pada wadah yang berbentuk persegi atau persegi panjang memiliki 4 sudut yang berpotensi menjadi tempat terakumulasinya feses dan sisa pakan. Wadah dengan bentuk persegi panjang dianjurkan berkonstruksi dasar miring ke salah satu sisi dengan lubang central drain di tepi dasar sisi tersebut, adanya kemalir pada dasar wadah juga diperlukan untuk memudahkan aliran pembuangan suspensi ammonia. Wadah budidaya berlapis terpal dengan bentuk bulat terimplementasikan pada wadah berkonstruksi kawat besi. Wadah bulat tidak memiliki sudut mati sehingga perawatan media dari akumulasi amonia dapat dengan mudah dilakukan. Elevasi dasar kolam bulat dibentuk miring menuju pusat lingkaran, pada pusat lingkaran terdapat central drain untuk pergantian air dan memudahkan pembuangan feses dan sisa pakan yang tidak termanfaatkan.
- Jenis Terpal
Tidak semua jenis terpal dapat dimanfaatkan sebagai pelapis wadah budidaya ikan lele. Terdapat jenis terpal tertentu yang terkualifikasi untuk budidaya komoditas air tawar. Jenis bahan terpal yang digunakan sebagai pelapis wadah pemeliharaan yaitu terpaulin atau dikenal dengan bahan semi karet (PVC) dan plastik (PE). Terpal semi karet (PVC) terbuat dari polyester yang dilapisi dengan resin PVC (Pasta Polyvinyl Chloride), terpal jenis ini berbahan kuat, tahan robek, tahan kebocoran air, flexible seperti vinyl dengan ketebalan 0,5 mm dan berat 500 gsm. Keunggulan keawetan terpal semi karet ini menjadi primadona dikalangan pembudidaya. Terpal plastik (PE) berbahan dasar polyethlene yang tidak beracun dan berbau serta tahan terhadap fluktuasi suhu. Bahan plastik ini ialah kain berupa rajutan benang plastik yang dilaminating material plastik anti air. Ketebalan terpal plastik beragam berdasarkan kode A1-A20. Terpal plastik yang cocok untuk wadah budidaya memiliki ketebalan A12, A15, dan A20.
- Keunggulan
Kolam terpal banyak diaplikasikan oleh pembudidaya ikan lele dengan alasan keunggulan yang dimiliki. Keunggulan kolam terpal dibandingkan wadah budidaya ikan lele lainnya yaitu biaya perancangan yang relatif lebih murah, dapat diaplikasikan untuk budidaya pada lahan terbatas, kualitas media budidaya yang lebih terkendali, produktivitas komoditas budidaya yang optimal, dan proses sortir serta panen yang mudah.
Sekian artikel mengenai kolam terpal yang dapat kami uraikan, semoga informasi ini bermanfaat dan berkesan bagi sahabat Sangkuti semuanya. Jangan lupa untuk like dan share artikel ini dan artikel dari Sangkuti Farm lainnya. Sampai jumpa dan salam sukses akuakultur!
Baca juga : Mengatasi Bibit Lele Mati
