Halo sahabat Sangkuti, bagaimana kabar budidaya lelenya? Semoga lancar dan sukses selalu sampai siklus-siklus berikutnya ya. Informasi pada artikel ini akan membahas mengenai kolam terpal kotak yang sudah tidak asing lagi diaplikasikan oleh banyak pembudidaya. Kolam terpal kotak merupakan variasi jenis dan bentuk wadah budidaya ikan lele. Budidaya ikan lele dapat dilakukan pada wadah yang bervariasi dengan bentuk yang beragam. Penentuan wadah untuk budidaya bukan tanpa landasan, akan tetapi terdapat pertimbangan atas beberapa aspek kondisi lokasi dan kebutuhan budidaya. Wadah budidaya berlapis terpal memang selalu menarik untuk dibahas. Wadah ini umumnya memiliki bentuk bulat dan kotak. Modifikasi yang berujung pada variasi bentuk wadah menimbulkan nilai plus dan minus tersendiri dikalangan pembudidaya. Secara fundamental budidaya ikan lele dapat dilakukan pada jenis wadah apa saja yang memenuhi persyaratan kelayakan wadah budidaya.
Kolam terpal adalah wadah pemeliharaan ikan yang cukup populer dewasa ini dalam industri akuakultur. Usaha akuakultur dapat berjalan tidak hanya dengan memanfaatkan kolam terpal. Terdapat jenis-jenis wadah lainnya yang menjadi pondasi usaha akuakultur berkelanjutan. Kolam tanah, kolam beton, dan bak fiber adalah tiga jenis wadah lainnya yang aplikatif untuk budidaya ikan lele. Kolam tanah merupakan wadah budidaya dengan konstruksi utama berupa tanah, wadah ini layak digunakan untuk budidaya sistem ekstensif. Kolam beton merupakan modifikasi dari kolam tanah. Konstruksi kolam beton ialah tanah yang dilapisi beton yang mengelilingi sisi wadah. Bak fiber merupakan wadah budidaya berbahan dasar fiberglass, wadah ini lebih cocok untuk segmentasi pendederan pada lahan yang terbatas. Kolam tanah dan kolam beton bersifat permanen, tidak seperti kolam terpal dan bak fiber yang bersifat portable atau dapat dialokasikan sesuai kehendak. Diantara sekian jenis wadah untuk pemeliharaan lele sangkuriang maupun mutiara, kolam terpal menjadi primadona dengan fleksibilitas perancangan dan modifikasi.Â
Kolam terpal dengan bentuk kotak memungkinkan para praktisi untuk memodifikasi rangka dasar kolam sesuai kreativitas masing-masing. Saat ini terdapat beberapa jenis bahan yang menjadi rangka berdirinya kolam terpal berbentuk kotak. Pertama yaitu rangka konstruksi kayu atau bambu. Rangka ini tergolong kedalam konstruksi konvensional. Kayu dan bambu mudah dijumpai dan membutuhkan biaya pembuatan yang relatif lebih murah dibandingkan wadah lainnya. Material bambu dan kayu memungkinkan pembudidaya untuk mendesain ukuran kolam terpal kotak sesuai keinginan. Penggunaan rangka bambu dan kayu memiliki batasan dalam hal ukuran kolam, ukuran kolam tidak dianjurkan terlalu besar. Hal tersebut mempertibangkan kekokohan kolam dengan rangka kayu atau bambu yang menampung tonase air budidaya. Konstruksi kayu atau bambu perlu diperbaharui dalam jangka waktu tertentu, sebab bahan tersebut lebih rentan rusak akibat cuaca dan situasi lingkungan. Kedua yaitu rangka konstruksi beton, menyerupai kolam beton hanya saja kolam ini dilapisi dengan terpal HDPE atau pun semi karet PVC. Kolam terpal kotak berkonstruksi beton bersifat permanen. Wadah ini dapat dirancang untuk ukuran yang besar sehingga disesuaikan untuk menampung ikan lele dengan padat tebar tinggi. Wadah berlandaskan beton yang dilapisi terpal berkualitas ini meminimalisir hambatan budidaya akibat kebocoran wadah. Ketiga yaitu rangka konstruksi kawat besi, rangka dengan bahan dasar kawat besi dapat difungsikan pada kolam terpal berbentuk kotak maupun bulat. Rangka kawat besi bersifat portable atau tidak permanen, sehingga wadah budidaya dapat dialokasikan saat jeda siklus pemeliharaan. Konstruksi rangka kawat besi memakan biaya pembuatan yang relatif lebih murah. Biaya pembuatan yang relatif lebih murah bukan berarti memiliki kualitas yang kurang baik. Konstruksi kawat besi bersifat kuat, aman, awet, dan mudah dalam perawatan. Rangka kawat besi dapat diaplikasikan pada lahan terbatas dengan target produksi yang tinggi. Keempat yaitu rangka konstruksi pipa PVC, pipa PVC menjadi material alternatif lain yang berfungsi untuk menopang berdirinya kolam terpal. Wadah budidaya dengan rangka ini dianjurkan tidak terlalu besar dan digunakan pada lahan yang terbatas. Rangka dengan pipa paralon ini memang tidak sekokoh material lainnya, namun dapat menjadi opsi menarik khususnya untuk budidaya ikan lele skala rumahan.
Kolam terpal kotak memiliki keunggulan dalam hal efisiensi produksi budidaya ikan lele. Wadah ini memakan biaya pembuatan yang relatif lebih murah, bersifat tidak permanen, perawatan yang mudah, membantu efisiensi proses sortir dan pemanenan, dapat diaplikasikan pada lahan yang terbatas, serta kualitas media budidaya yang lebih terjaga. Bentuk kolam yang kotak atau persegi lebih unggul dalam hal efisiensi lahan produksi dibandingkan bentuk bulat. Kolam dengan bentuk kotak dibandingkan kolam berbentuk bulat dengan ukuran sisi dan diameter yang sama, memiliki kolom air yang lebih luas. Kolam berbentuk kotak memaksimalkan ketersediaan lahan dari segala sudut. Berbeda dengan bentuk bulat yang sulit menggunakan seluruh bidang tanah karena bentuk sisinya yang melingkar. Sudut mati pada kolam terpal kotak menjadi lokasi akumulasi amonia, perlunya perhatian dan perawatan ekstra dengan memanfaatkan kemalir dan central drain yang tersedia. Berbeda dengan wadah berbentuk bulat yang memudahkan pengeluaran akumulasi kotoran di pusat wadah yang terintegrasikan dengan outflow berupa central drain.
Baca juga : Ukuran Pakan Lele Umur 2 Bulan, Berapa Ya?