Kolam terpal ikan nila merupakan suatu teknik budidaya ikan nila di dalam kolam terpal. Penggunaan kolam terpal dianggap lebih hemat dan praktis karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan mudah dalam hal pembuatannya. Permintaan yang selalu meningkat pada ikan nila menimbulkan hadirnya para pembudidaya-pembudidaya baru.
Ikan nila dengan nama ilmiah Oreochromis niloticus merupakan salah satu komoditas air tawar di Indonesia yang diminati oleh masyarakat. Selain memiliki rasa yang gurih dan nikmat, ikan nila juga memiliki sedikit duri sehingga memudahkan para konsumen untuk mengkonsumsinya. Ikan nila merupakan hasil introduksi dari Afrika, tepatnya dari Afrika bagian timur, pada tahun 1969. Taksonomi dari ikan nila yaitu:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus
Dalam perkembangannya ikan nila sudah dikembangkan menjadi berbagai jenis seperti ikan nila merah, ikan nila gesit, ikan nila GIFT, ikan nila GET, ikan nila salaina, ikan nila best, ikan nila lokal, ikan nila citralada, ikan nila nirwana I, II, dan III, ikan nila kunti, ikan nila JICA, ikan nila larasati, dan masih banyak lainnya. Perkembangan ikan nila berdasarkan jenisnya dilakukan untuk mencari jenis ikan nila yang lebih cepat tumbuh.
Ikan nila dibudidayakan dalam kurun waktu 4 bulan dari masa penebaran benih deder. Biasanya ikan nila dijual pada saat memasuki size 2-5 ekor/kg. Harga jual ikan nila per Juli 2022 dikolam atau harga grosir sebesar 26.000 sedangkan harga ikan nila ketika sampai ditangan konsumen sebesar 35.000. Budidaya ikan nila di kolam terpal terbilang cukup mudah, jenis kolam terpal yang biasa digunakan dapat berupa kolam terpal berbentuk persegi dan bulat. Dalam pembuatan kolam terpal ikan nila tidak jauh dengan pembuatan kolam terpal pada umumnya. Kolam terpal berbentuk bulat dinilai lebih baik untuk ikan nila, hal ini dikarenakan tidak adanya sudut mati pada kolam bulat, sehingga akan menimbulkan minimnya risiko stress pada ikan nila. Terdapat berbagai jenis kolam terpal berdasarkan peletakannya baik kolam terpal diatas permukaan tanah, kolam terpal di dalam tanah, dan kolam terpal di dalam tanah sebagian
Berikut merupakan cara yang dapat dilakukan dalam membuat kolam terpal :
1. Buat kerangka
Kerangka kolam yang dibuat dapat menggunakan bahan dasar berupa paralon, baja ringan, bambu, maupun besi. Kerangka dibuat berdasarkan luasan kolam yang akan dibuat. Kerangka kolam yang baik minimal berukuran 1×2 atau dengan diameter 2 meter. Kolam yang luas akan membuat ikan lebih bergerak bebas. Pastikan kerangka kolam yang dibuat sudah terpasang kuat untuk menahan volume air pada wadah budidaya ikan nila. Ketinggian kerangka berkisar 1-1,5 meter. Pada kolam terpal dengan dasar alas berupa tanah lakukan perataan pada tanah, dan pastikan tidak ada batu-batu yang menancap sehingga dapat menimbukan kebocoran pada terpal. Pada kolam terpal yang terdapat di dalam tanah, perlu terlebih dahulu dilakukan pengerukan tanah apa bila belum terdapat kolam. Pengerukan dapat dialkukan dengan bantuan cangkul atau menggunakan alat berat apabila untuk skala besar. Proses ini disebut sebagai proses cut and fill pada dunia akuakultur. Proses cut and fill dimaksud untuk menjaga ekosistem tanah agar tetap baik meskipun sudah dilakukan penggalian. Dalam melakukan pengerukan tanah perlu diperhatikan berbagai aspek seperti jenis tanah dan tekstur tanah, agar proses pengerukan dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
2. Pemasangan Terpal
Setelah kerangka wadah selesai dibuat, selanjutnya lakukan proses pemasangan terpal. Terpal yang digunakan dapat berupa terpal yang telah di jahit dan dibentuk sesuai denga kerangka kolam atau menggunakan terpal lembar yang disesuaikan sendiri panjang dan lebarnya. Pada lembaran terpal, dibutuhkan keahlian khusus untuk melipat terpal agak tidak menggulung dan menggelembung. Terpal yang dipasang harus pas dengan kerangka, pastikan terpal melekat kuat pada kerangka untuk mencegah terjadinya sobek pada terpal. Pada kolam terpal dengan dasar tanah, harus dilakukan pemadatan tanah terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pemasangan terpal. Kolam tanah yang memiliki tekstur akan lebih sulit untuk dibentuk.
Langkah persiapan wadah:
1. Persiapan wadah
Kolam terpal yang telah terpasang kemudian masuk pada tahap persiapan wadah. Persiapan wadah dilakukan dengan menggosok kolam terpal menggunakan bantuan scouring pads dan detergen. Penggunaan detergen dilakukan untuk membuhun bakteri. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkin kontaminasi bakteri yang masih terdapat di dalam wadah pemeliharaan. kolam terpal yang telah digosok dengan detergen kemudidan dibilas dengan air bersih untuk kemudian dikeringkan selama satu hingga dua hari. Kolam terpal yang sudah dikeringkan kemudian dipasang pipa outlet dan aerasi yang tersebar pada tiap sudut menyesuaikan kebutuhan. Sistem pengaerasian harus dipastikan sudah terpasang dengan baik.
2. Pengisian air
Proses pengisian air dilakukan dengan memasukan air melalui pipa outlet. Air diisi hingga mencapai ketinggian 80-90% dari ketinggian wadah budidaya. Setelah air telah siap, lakukan pengendapan dalam kurun waktu 2-3 hari untuk membuat partikel di dalam air lebih stabil, sehingga akan meminimalisir adanya kondisi perairan yang buruk. Berdasarkan SNI 7550:2009 media pemeliharaan ikan nila yang optimal berada pada suhu 27,7 hingga 29,3, memiliki nilai keasaman atau pH sebesar 6,4-6,6, dengan kandungan kosigen terlarut sebesar 4,20 hingga 6,46 mg/L.
Sekian dulu pembahasan mengenai kolam terpal ikan nila. Salam sukses dan semangat selalu dalam berbudidaya!
Baca Juga: Cacing Sutra Dikolam Terpal