Hai Sahabat Sangkuti kali ini kita akan membahas kolam terpal ikan lele, kira-kira seberapa jauh sahabat sangkuti mengetahui jenis-jenis kolam dalam budidaya? Beberapa jenis kolam tersebut diantaranya kolam tanah, kolam semen, kolam ikan terpal, jaring apung, dan keramba. Sahabat sangkuti disini kita mengenal salah satu kolam yang biasa digunakan dalam budidaya yaitu kolam terpal. Kolam ini dijadikan salah satu tren bagi para pembudidaya ikan karena pembuatan kolam ini sangat praktis. Ayo Sahabat Sangkuti Selanjutnya kita bahas mengenai kolam ini.
Kolam terpal merupakan kolam yang dasar dan dindingnya terbuat dari terpal. Kolam ini merupakan salah satu solusi bagi pembudidaya yang ingin memelihara ikan di lahan yang sempit, modal yang tidak terlalu besar, dan daerah yang minim air. Pembuatan kolam ini dapat dilakukan di pekarangan atau lahan yang kurang produktif. Terpal yang digunakan dalam pembuatan ialah terpal yang dibuat dari pabrik dengan sambungan-sambungan rajutan terpal yang press, sehingga kolam tersebut kuat dalam menahan air. Kolam dibuat dengan cara praktis yang hanya membutuhkan penyangga. Penyangga untuk kolam ini sendiri dapat memanfaatkan bahan-bahan sekitar diantaranya dari pipa, bambu, besi dan lain sebagainya. Menarik bukan sahabat sangkuti, yuk kita bahas lagi lebih dalam tentang kolam ini agar tambah mengenal kolam terpal.
Sahabat Sangkuti perlu diketahui sebelum dilakukan pembuatan kolam ini, hal paling utama yang perlu diperhatikan ialah dengan melihat kondisi tekstur lahan. Tekstur lahan perlu diperhatikan karena dapat membuat cepatnya kerusakan kolam. Tekstur lahan pembuatan kolam terhindar dari bebatuan. Hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kolam diantaranya jenis ikan yang akan dibudidayakan, kerangka di bawah kolam, dan ketinggian kolam harus di sesuaikan dengan ukuran ikan. Beberapa jenis ikan yang biasa dibudidayakan dikolam ini diantaranya ikan lele, belut, ikan patin, ikan gurami, ikan nila, ikan bawal, ikan mas kolam, ikan gabus, dan lain sebagainya. Kerangka kolam terpal tidak boleh tajam dikarenakan akan membuat terpal cepat rusak.
Kolam terpal ikan lele ini sendiri dapat dibuat di atas permukaan tanah tanpa harus membuat lubang tanah, sehingga sangat praktis dalam pembuatan kolam ini. Namun, perlu ditekankan pembuatan kolam harus berfokus pada pembuatan penyangga nya yang kuat agar kolam tidak cepat rusak. Selain itu pembuatan kolam ini juga yaitu didalam tanah. Pembuatan kolam dalam tanah dilakukan dengan cara membuat lubang terlebih dahulu dengan ukuran yang diinginkan kemudian terpal dibentangkan sesuai dengan lubang kolam. Kolam terpal dalam tanah memiliki dua metode pengairan yaitu pengairan seluruh kolam dan sebagian kolam. Kolam dengan pengairan seluruh bagian kolam, maka yang perlu dilakukan ialah dengan tidak membuat penyangga tetapi lubang harus dibuat sesuai dengan kebutuhan kedalaman kolam. Kolam dengan sebagian pengairan yaitu hal yang perlu diperhatikan pembuatan penyangga yang kokoh terhadap lubang yang dibuat pada kolam tersebut. Kolam pembuatan di dalam tanah memiliki suhu kolam yang lebih stabil dibandingkan kolam di atas permukaan tanah. Hal ini terjadi dalam tanah memiliki penyangga atau sandaran langsung pada lubang tanah, sedangkan kolam di atas permukaan tanah tidak memiliki sandaran hanya terdapat penyangga, sehingga cahaya matahari cepat mempengaruhi suhu kolam. Di bawah ini merupakan gambar kolam terpal di atas permukaan tanah dan dalam tanah.
Kolam terpal ikan lele ini dapat digunakan untuk pembenihan sampai pembesaran budidaya ikan. Kerusakan yang terjadi pada kolam sangat mudah untuk diperbaiki hanya dengan mengganti terpal yang rusak atau jika terjadi kerusakan pada bagian penyangga bisa langsung dilakukan perbaikan dengan mengganti atau memperbaiki penyangga kolam . Ukuran kolam ini dalam pemeliharaan ikan memiliki standar tersendiri. Salah satu ukuran yang biasa digunakan dalam pembuatan kolam ialah 2 x 3 x1 m atau 4 x 5 x 1 m, tetapi ukuran kolam dapat disesuaikan dengan keadaan besaran lahan yang dimiliki.Â
Kolam yang baru dibuat tidak dapat langsung digunakan untuk pemeliharaan ikan dikarenakan masih ada bau terpal yang baru atau bakteri yang bersarang jika menggunakan terpal bekas pemeliharaan. Kolam baru harus dibiarkan terlebih dahulu selama 2-3 hari dengan keadaan tertutup. Hal ini dilakukan untuk mengurangi bau terpal yang baru digunakan, sedangkan untuk terpal bekas pemeliharaan sebelumnya sebaiknya di bilas dengan air dan di jemur. Kedua terpal tersebut dilakukan disterilisasi dengan cara memberikan daun ketapang atau daun pepaya pada kolam yang berisi air kemudian didiamkan selama 6-7 hari.
Kolam ikan terpal memiliki dua jenis bentuk yang yaitu bentuk persegi panjang dan bentuk bulat. Bentuk kolam yang sering dijumpai ialah bentuk kolam persegi panjang. Kedua bentuk tersebut dapat disesuaikan kedalaman dan luasnya sesuai kebutuhan pemeliharaan dari masing-masing jenis ikan tersebut.
Kolam ini memiliki dua jenis bentuk yang yaitu bentuk persegi panjang dan bentuk bulat. Bentuk kolam yang sering dijumpai ialah bentuk persegi panjang. Kedua bentuk tersebut dapat disesuaikan kedalaman dan luasnya sesuai kebutuhan pemeliharaan dari masing-masing jenis ikan tersebut.
Ini dia Sahabat Sangkuti pengenalan dari kolam terpal, bagaimana sahabat sangkuti apakah mulai tertarik untuk melakukan budidaya.
Baca Juga: Cara Agar Air Kolam Terpal Cepat Hijau