Kali ini kami ingin membahas Kendala Budidaya Lele bioflok. Berbagai macam kendala yang muncul dalam dalam budidaya ikan lele dengan sistem bioflok. Menurut pengalaman, banyak kendala yang dijumpai dalam budidaya ikan lele cara bioflok ini. Mulai dari pemilihan bentuk kolam, persiapan air kolam, pengerjaan pembesaran, pensortiran sampai panen. Ditambah lagi dengan adanya ikan mati yang penyebabnya dapat berasal dari kepadatan lele, kanibalisme lele, mutu air (suhu, ph, kadar oksigen, amoniak), penyakit dan lain-lain. Selain itu masih banyak lagi kendala dan masalah yang lainnya.
- Pembuatan Kolam
Bentuk kolam yang paling baik ialah kolam bundar, karena peredaran air akan tersebar merata khususnya pada budidaya dengan kepadatan yang tinggi. Namun seandainya kita mau memaksimalkan ruang kosong, maka penggunaan kolam kotak akan menjadi pilihan yang pas.
2. Persiapan Kolam
Sebelum kolam dapat dipakai untuk budidaya khususnya pembesaran ikan lele dengan sistem bioflok, butuh langkah-langkah persiapan untuk meminimalkan kerugian yang terjadi pengaruh kesalahan dalam tahap persiapan. Beberapa artikel menganjurkan untuk menggunakan air sungai karena banyak mengandung unsur-unsur yang diperlukan dalam proses pertumbuhan plankton. Dalam artikel lain disebutkan bawha pada proses persiapan, air diberikan kaporit untuk membunuh bakteri dan bakteri yang merugikan kemudian dilanjutkan progres penumbuhan plankton. Persiapan untuk budidaya ikan lele dapat dilakukan dengan sistem sirkulasi, dimana secara berkala ada proses penambahan air sebagai ganti berkurangnya air saat pembuangan kotoran yang mengendap didasar kolam dan juga persiapan untuk budidaya ikan lele dengan cara bioflok. Persiapan air kolam bisa menerapkan air PDAM, dengan asumsi air telah mengandung kaporit. Untuk menghilangkan efek kaporitnya air diaerasi minimal selama 24 jam. Dan tahap berikutnya yaitu penyusunan flok dengan cara pemberian probiotik dan molase atau gula selama beberapa hari hingga air cocok untuk diberi bibit lele.
3. Penebaran bibit
Pada saat penebaran bibit lele, perlu adanya masa penyesuaian supaya bibit lele tidak stress dan mati. Bibit lele yang sudah dibeli dari pembudidaya lele tidak dapat langsung dimasukkan pada kolam yang sudah siapkan. Usahakan bibit yang ditebar merupakan bibit yang bermutu tinggi dan sehat supaya mengurangi angka kematian saat budidaya.
4. Pemberian Pakan
Dengan sistem bioflok ini maka dapat mengurangi jumlah pakan yang diberikan pada ikan, karena sejatinya fungsi utama sistem bioflok yaitu mengurai kotoran dan sisa-sisa pakan pada ikan menjadi sumber pakan baru. Pakan baru boleh diberikan sesudah 2 hingga 3 hari bibit ditebar ke dalam kolam. Jadi pada saat bibit baru dimasukkan dapat segera melakukan fermentasi pakan.
Sekian artikel mengenai Kendala Budidaya Lele bioflok
Smoga bermanfaat 🙂