Budidaya ikan kakap putih di keramba jaring apung menjadi salah satu kegiatan budidaya dengan emnggunakan keramba jaring apung (KJA) sebagai wadah budidayanya. Indonesia yang termasuk ke dalam negara kepulauan dengan sebagian besar wilayahnya merupakan perairan. Pemanfaatan keramba jaring apung sebagai wadah budidaya di perairan umum baik pada perairan air tawar maupun pada laut lepas dinilai tepat. Mengingat dewasa saat ini ketersediaan lahan yang dapat digunakan sebagai lahan budidaya sudah semakin menipis akibat pembangunan pemukiman secara besar – besaran.
Ikan kakap putih atau sering di sebut sebagai ikan barramundi yang memiliki nama latin Lates calcarifer merupakan jenis ikan perenang cepat, yang sudah berhasil di budidayakan, Maka Dari ini kita bahas ikan kakap putih pada keramba jaring apung sahabat sangkuti. Ikan kakap putih tersebar hampir di seluruh wilayah perairan Hindia-Pasifik Barat mulai dari Asia Tenggara hingga wilayah perairan Papua New guninea serta Australia Utara. Ikan kakap putih memiliki susunan taksonomi sebagai berikut,
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Latidae
Genus : Lates
Spesies           :          L. calcarifer
Ikan kakap putih merupakan jenis ikan yang hidup di relung bawah atau dasar perairan baik pada pesisir laut maupun muara sungai payau. Ikan kakap putih optimum hidup pada suhu 26 – 30oC.Ciri – ciri tubuh dari ikan kakap putih yaitu memilki bentuk tubuh yang memanjang dilengkapi mulut bermoncing yang berukuran cukup besar serta terdapat rahang atas yang memanjang sampai ke kebelakang mata. Ikan kakap putih memiliki tipe sisik berupa ctenoid dengan ukuran yang cukup besar dan berwarna keperakan, warna perak tersebut dapat berupa perak gelap maupun terang tergantung pada lingkungan tempat hidupnya. Ikan kakap putih yang pernah ditemukan paling besar berukuran sekitar 60 kg dengan panjang tubuh rata-ratanya sekitar 6 – 18 meter.
Langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan budidaya ikan kakap putih di keramba jaring apung yaitu,
- Persiapan Wadah budidaya (KJA)
Wadah yang digunakan merupakan KJA dengan berbagai ukuran, biasanya keramba jaring apung yang digunakan berukuran minimal 3 x 3 meter (untuk keramba jaring apung persegi) dan diameter 4 (untuk keramba jaring apung bulat). KJA yang digunakan dapat berupa KJA dengan kostruksi kayu, besi, bambu, maupun HDPE. Pemasangan pelampung pada kerangka KJA berfungsi untuk membuat keramba dapat mengapung di perairan, pelampung yang biasa di gunakan sebagai pelampung KJA yaitu drum plastik atau styrofoam. Jaring pada keramba jaring apung, di pasang menyesuaikan kerangk ayang telah dibuat, biasanya jaring yang digunakan berbahan dasar polyethylene dengan ukuran minimal 3 x 3 x 3 meter atau diameter 4 meter dan kedalaman 4 meter. Ukuran mata jaring yang biasa digunakan yaitu ¾ – 1 inchi atau  1,5 – 2 inchi, menyesuiakan besar benih ikan kakap putih yang digunakan pada saat awal pemeliharaan.
- Penebaran benih ikan kakap putih
Ikan kakap putih yang ditebar merupakan ikan kakap yang sudah berukuran 10 – 100 gram bergantung waktu panen yang telah di tentukan dan padat tebar serta luasan wadah budidaya yang digunakan. Sebelum benih ikan di masukan ke dalam keramba jaring apung, pastikan bahwa kualitas perairan tempat keramba jaring apung tersebut sudah layak untuk tempat hidup ikan kakap putih. Selanjutnya lakukan proses aklimatisasi terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat stress pada benih ikan kakap putih. Proses aklimatisasi dapat dilakukan dengan memasukan wadah packing ke dalam keramba jaring apung, diamkan sekiat 15 – 30 menit, dan kemudian wadah packing tersebut dan biarkan benih ikan kakap putih keluar dengan sendirinya.
- Manajemen pemberian pakan
Berbeda dengan ikan air tawar yang biasanya diberi pakan sebanyak 3x dalam sehari, ikan kakap putih yang di perlihara di dalam KJA dapat diberi pakan dengan frekuensi pemberian sebnayak 4 – 5 kali dlam sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan kakap putih dapat dikurangi seiring dengan pertumbuhan tubuh dan lama waktu pemeliharaannya. Pakan yang diberikan dapat berupa ikan rucah yang di peroleh dari para nelayan – nelayan local, ikan rucah tersebut terlebih dahulu di cacah atau di potong kecil – kecil menyesuaikan bukaan mulut pada benih ikan kakap putih. Selain pemberian pakan berupa ikan rucah, pemberian pakan buatan atau pellet juga diberikan pada proses budidaya ikan kakap putih. Pemberian pakan pada ikan kakap putih dengan bobot tubuh kurang dari 100 gram yaitu berkisar 5 – 10 % dari total bobot tubuhnya. Sedangkan pada ikan kakap putih dengan bobot tubuh lebih dari 100 gram diberi pakan sebanyak 3 – 5 % dari total bobot tubuhnya.
- Manajemen Kualitas Air
Meskipun pemeliharaan ikan kakap putih dilakukan di dalam keramba jaring apung pemerikasaan kualitas air tetap harus dilakukan. Air merupakan media tempat hidup ikan yang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup pada ikan kakap putih. Pengecekan kualitas air berupa suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut (DO), ammonia, fosfat, nitrit, nitrat, dapat dilakukan setiap satu hingga dua minggu sekali.
- Pemberian vitamin
Pemberian vitamin pada pemeliharaan ikan kakap putih, biasanya di aplikasikan melalui pakan. Vitamin yang dapat diberikan beruapa vitamin C dan multivitamin. Pengaplikasian vitamin dan multivitamin ada pakan ikan kakap putih di harapkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup, meningkatkan kecernaan pakan, dan menambah daya tahan tubuh pada ikan.
Demikian informasi yang dapat di sampaikan mengenai budidaya ikan kakap putih di keramba jaring apung (KJA). Terimakasih!
Baca Juga: Perbedaan Gurami Jantan Betina Matang Gonad