Serangga air hakekatnya ialah predator benih ikan yang tak kalah berbahayanya. Walaupun berukuran kecil, serangga air biasanya memiliki populasi yang besar di kolam pembenihan atau kolam pendederan, sehingga memunculkan kerugian yang cukup besar bagi budidaya pembibitan dan pendederan ikan, lebih-lebih seandainya pembenih ikan tak menyadari serangga air ini di kolamnya. Serangga air yang menjadi predator benih ikan ialah ketika fase larva yang berada di dalam air, setelah itu saat menjadi serangga muda. Pada fase dewasa, serangga tersebut bukan lagi predator bagi benih ikan. Salah satu ancaman bagi pembudidaya lele ialah hama larva capung.
Larva capung merupakan predator benih ikan yang ganas. Larva capung menjadi momok usaha pembenihan ikan lele. Capung ini termasuk kelas Insekta dari ordo Odonata dan subordo Epiprocta. Ada banyak suku dari capung ini, antara lain Austropetaliidae Cordulegastridae; Corduliidae; Gomphidae; Libellulidae; Macromiidae; dan Neopetaliidae. Masyarakat mengelompokkannya ke dalam dua kelompok besar yakni capung (sibar-sibar) dan capung jarum. Capung dan capung jarum dapat dibedakan dengan mudah. Capung umumnya bertubuh relatif besar dan hinggap dengan sayap terbuka atau terbentang ke samping. Capung jarum umumnya bertubuh kecil (walaupun ada sebagian jenis yang agak besar), memiliki badan yang kurus ramping mirip jarum, dan hinggap dengan sayap tertutup, tegak menyatu di atas punggungnya. Kedua jenis serangga ini hidup dekat air, tempat mereka bertelur dan menghabiskan masa pra-dewasa.

Secara umum ada beberapa jenis capung yang menjadi ancaman serius bagi benih ikan, antara lain:
Berasal dari induk-induk capung yang beraneka warna seperti kuning, merah, cokelat dan biru. Larva capung ini mempunyai mata dengan posisi tepat di kiri-kanan bagian atas kepalanya. Kepalanya mirip segitiga meruncing ke bawah jika dilihat dari depan. Warna dominan tubuhnya agak kuning-kecokelatan. Pembeda lainnya yakni rahang yang bisa berfungsi sebagai tangan untuk menangkap dan memotong mangsa.
Capung kedua ini kerap ditemukan saat pengeringan dan panen benih ikan dalam kolam. Berasal dari induk yang mempunyai mata dengan posisi di bagian depan kepala dan wujudnya menyerupai tanduk. Posisi matanya berbeda sekali dibandingkan dengan capung jenis pertama. Warna dominan tubuhnya agak kuning-kecokelatan. Pembeda dengan jenis capung pertama ialah ukuran tubuhnya lebih besar serta kaki-kakinya lebih panjang serta mempunyai rahang kuat yang berfungsi sebagai tangan dan pemotong mangsa dengan bentuk mirip sabit bergerigi.
Hama larva capung tipe ketiga ini tergolong jarang ditemukan yakni larva dari capung berwarna belang hijau-kehitaman. Larva capung ini memiliki mata yang relatif kecil. Posisinya di tepi kiri-kanan kepalanya. Bentuk badannya lebih kecil dan lebih keras dibanding dengan capung pertama dan kedua. Memiliki warna badan dominan hitam dan posisi kaki tidak mengangkang, tapi melipat seukuran badannya. Dibandingkan dengan jenis capung pertama dan kedua, jenis ketiga ini tidak memiliki rahang untuk menangkap dan memotong mangsanya, sehingga tidak terlalu merugikan.
Jenis ini tergolong jarang ditemukan. Larva dari capung ini memiliki badannya lebih kecil dan ukurannya 0,25 kali ukuran tubuh capung jenis pertama, kedua dan ketiga. Mempunyai mata yang tergolong besar bila diperbandingkan dengan besar kepalanya. Bentuk badannya kecil memanjang.
Demikian ulasan singkat mengenai hama larva capung, semoga bermanfaat.
Bagi anda yang ingin belajar budidaya lele secara cepat dan baik, segera kunjungi pelatihan budidaya lele Abah Nasrudin.