Hama dan penyakit lele merupakan hal yang dapat mengganggu proses budidaya ikan lele. Serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan kerugian pada proses budidaya/ Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai hama dan penyakit yang biasa menyerang ikan lele.
Hama
Hama merupakan organisme atau hewan yang menyerang ikan lele sehingga berpotensi menyebabkan kematian pada ikan lele dan berdampak pada hasil panen di akhir proses budidaya. Hama pada proses budidaya ikan lele dapat berupa hama pemangsa maupun hama pesaing. Hama pemangsa pada ikan lele dapat berupa sero / berang – berang, musang, kucing, biawak maupun ular. Sero dan musang merupakan jenis hama pemangsa yang paling sering di temukan, meskipun serangan hama tidak bersifat massal namun kegiatan memangsa yang rutin di lakukan dapat menyebabkan jumlah ikan berkurang dan merugikan para pembudidaya. Hama pesaing merupakan hama berupa ikan jenis lain yang terdapat di dalam wadah budidaya yang sama. Kehadiran ikan jenis lain menyebabkan biaya pakan meningkat.
Penanggulangan pada hama dapat di lakukan dengan memberikan waring atau pagar kolam untuk menghindari adanya pemangsa yang masuk ke dalam wadah budidaya. Pemasangan pagar kolam dapat di buat dengan mematok beberapa titik pada keliling kolam untuk kemudian di pasang pagar pembatas. Pagar pembatas kolam dapat di buat dengan menggunakan bambu atau potongan waring yang melingkari kolam. Untuk menghindari adanya serangan hama pesaing sebaiknya ikan lele di pelihara dalam satu wadah yang berbeda dengan organisme lain, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kerugian pada pakan selama proses pemeliharaan ikan lele berlangsung.
Penyakit
Penyakit pada ikan lele merupakan serangan yang disebabkan oleh virus dan bakteri maupun mikroorganisme lain. Beberapa jenis penyakit yang menyerang ikan lele diantaranya,
- Penyakit lele kuning
Penyakit lele kuning merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri dari keluarga Aeromonas, penyakit lele kuning menyebabkan ikan lele tumbuh lebih lambat dari ikan normal. Selain itu penyakit lele kuning menyebabkan selruh tubuh ikan lele hingga mukusnya berwarna kuning, apa bila tidak segera di pindahkan ke pada kolam lain, ikan lele yang telah terserang penyakit kuning memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah dari ikan normal. Ikan lele dengan penyakit kuning hamper dapat di temui pada setiap proses budidaya ikan lele.Belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab terjadinya penyakit kuning pada ikan lele.
- Penyakit bintik putih
Penyakit bitnik putih atau yang sering di sebut sebagai penyakit white spot merupakan jenis penyakit yang di sebabkan oleh protozoa jenis Ichthyphyhirius multifillis. Ichthyphyhirius multifillis bersifat parasite. Ikan lele yang terserang penyakit ini akan menunjukan gejala berupa bitnik putih pada bagian permukaan kulitnya serta bagian insang pada ikan lele. Selain itu Gerakan renang pada ikan lele akan terlihat melambat, nafsu makan menurun, serin mengambil oksigen di permukaan air, ikan lele akan cenderung menggosokan badannya pada sisi kolam, cenderung
 menyendiri dan tidak berkumpul dengan ikan lele lain.nafsu makan ikan yang menurun menyebabkan pertumbuhan ikan akan ikut menurun dan daya tahan tubuhnya juga ikut menurun sehingga memungkinkan keadaan ikan yang semakin parah hingga dapat menyababkan kematian massal pada proses budidaya ikan lele. Tercatat bahwa penyakit bintik putih pernah menyebabkan kematian hingga 100% pada larva dan benih ikan lele dalam jangka waktu beberapa hari.
- Penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia)
Penyakit Motile Aeromonas Septicemia atau yang biasa di singkat dengan sebutan penyakit MAS merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophilla. Ikan lel yang terserang oleh penyakit MAS akan menunjukan adanya penurunan pada nafsu makan ikan, Gerakan renang yang mulai melambat dan cenderung menggantung pada permukaan kolam, ikan cenderung berenang ke tepi kolam, terdapat bercak kemerahan pada ikan, borok pada tubuh ikan, memiliki tubuh yang berwarna kusam, terdapat pendaharan pada bagian sirip, anus dan kulit, luka di sekujur tubuh, perut dropsy, dan sering mengeluarkan lendir, hingga menyababkan adanya kematian massal. Penyakit ini dapat menular secara horizontal, maka sebaiknya ikan lele yang terserang penyakit MAS di pisahkan dari ikan sehat untuk menhindari penularan tersebut.
- Emphisemathous Putrevactive Disease of Catfish (EPDC)
Penyakit tersebut merupakan penyebab kematian utama ikan lele di wilayah Amerika Serikat. Penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Edwardsiella tarda terjadi secara horizontal dari ikan sakit ke ikan yang sehat. Ikan yang terinfeksi oleh bakteri Edwardsiella tarda memiliki gejala berupa luka – luka pada bagian tubuh maupun organ yang terinfeksi. Saat masuk kedalam tubuh organisme bakteri ini akan menyerang mekanisme pertahanan tubuh.
- Cotton wool disease
Cotton wool disease merupakan penyakit yang menyerang ikan lele dengan gejala berupa adanya luka pada bagain tubuh ikan lele, kemudian sekujur tubuh ikan lele akan diselimuti oleh lapisan tipis menyerupai kapas yang akan semakin menembal. Lapisan tersebut di sebabkan oleh adanya serangan bakteri jenis Flavobacterium columnare. Lapisan kapas tersebut dapat menyebabkan Gerakan ikan lele melambat, nafsu makan menurun, dan adya tahan tubuh menurun hingga menyebabkan kematian pada ikan lele. Penyakit jenis ini banyak menyerang ikan lele pada stadia benih.
Sekian informasi yang dapat disampaikan mengenai hama dan penyakit pada ikan lele, semoga bermanfaat!