Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin tentunya akan memberikan pengetahuan baru, kali ini mimin akan membahas tentang mengenal dermaga apung. Yuk kita bahas sahabat sangkuti!. Dermaga merupakan tempat kapal yang ditambatkan di Pelabuhan dan tempat berlangsungnya kegiatan bongkar muat barang serta naik turunnya orang atau penumpang dari atas kapal atau naik ke atas kapal. Beberapa kegiatan lainnya yang dapat dilakukan di dermaga yaitu mengisi bahan bakar kapal, memasok kapal dengan air minum, memasok kapal dengan air bersih serta mengatur pengolahan air kotor atau limbah yang kemudian nantinya akan diproses lebih lanjut di Pelabuhan. Jenis – jenis dermaga diantaranya dermaga barang umum, dermaga peti kemas, dermaga curah, dermaga khusus, dermaga marina, dan dermaga kapal ikan. Tipe dermaga dibagi menjadi tiga yaitu dermaga quay well, dermaga dolphin, dan dermaga system jetty.
Dermaga apung merupakan tempat untuk menambatkan kapal pada suatu ponton yang dapat mengapung di atas air. Fungsi dari ponton ini adalah untuk mengantisipasi air pasang surut laut agar posisi kapal yang ditambatkan memiliki posisi selalu sama, kemudian diantara ponton dan dermaga dihubungkan dengan jembatan atau landasan yang dapat cepat menyesuaikan ke darat untuk mengakomodasikan pasang surut laut. Jenis kapal yang biasa digunakan dengan kebutuhan dermaga system terapung ini adalah kapal kecil seperti yacht atau feri. Di Indonesia daerah dikawasan terluar yang akan dibangun dermaga system terapung ini ada 5 daerah yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Tojo Una-Una, Kota Bima, Kbupaten Sinjai, dan Kabupaten Indragiri Hilir. Tujuan pembangunan Dermaga system terapung adalah untuk meningkatkan aksesbilitas dan perekonomian masyarakat diwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Pembangunan dermaga system terapung ini juga untuk mendorong pemberdayaan, meningkatkan partisipasi, dan kapasitas masyarakat dalam mengelola wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Dari tahun 2015-2019 Kementrian Kelautan dan Perikanan telah menyalurkan beberapa bantuan berupa pembangungan dermaga Sistem terapung di 25 lokasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
Beberapa bahan yang biasa digunakan dalam pembuatan dermaga dengan system terapung diantaranya:
- Dermaga ponton baja yang memiliki keunggulan mudah dalam proses pembuatannya tetapi ada perawatan khusus seperti penggunaan di laut.
- Dermaga ponton beton memiliki keunggulan yaitu mudah dalam proses perawatannya tetapi perlu diperhatikan agar tidak terjadi kebocoran saat pembuatannya.
- Dermaga ponton kayu yaitu dengan menggunakan kayu gelondongan yang memiliki masa jenis lebih rendah dibandingkan air sehingga dapat mengapungkan dermaga.
- Dermaga ponton HDPE berupa kubus apung atau pipa silinder merupakan salah satu inovasi terbaru yang dapat menggantikan ketiga jenis bahan dermaga system terapung. Keunggulan dari bahan HDPE ini lebih tahan lama dan tidak merusak lingkungan atau ramah lingkungan.
Dalam proses pembangunan dermaga system terapung penggunaan beton atau kayu merupakan bahan yang kurang tepat. Hal ini dikarenakan masyarakat mengalami kesulitan atau terkendala saat melakukan kegiatan bongkar dan muat barang serta saat naik turun penumpang. Tinggi rata-rata draft dalam pembuatan dermaga system terapung adalah 0,9 m dan Panjang rata-ratanya kurang dari 12 meter. Dermaga system terapung ini memiliki tiga komponen utama, yaitu:
- Struktur dermaga yang menjorok ke laut
- Penghubung antara struktur dan platform
- Landasan dermaga apung memiliki bahan high-density polyethylene/low-density polyethylene (HPDE atau LDPE).
Waah bagaimana sahabat sangkuti terkait artikel mengenal dermaga apung ini. Semakin menarik bukan sahabat sangkuti dunia perikanan ini?. Salam sukses sahabat sangkuti. Terimakasih.
Baca Juga: Bibit Ikan Lele Sangkuriang, Kenali