Halo sahabat sangkuti Kembali lagi Bersama mimin, kira-kira tips apa ya yang akan dibagi hari ini tentunya tips yang dapat membantu sahabat sangkuti yaitu ciri air kolam jelek. Mengapa air kolam? Penting sekali kita untuk mengenali bagaimana kualitas air kolam mulai jelek sahabat sangkuti karena air kolam merupakan faktor utama dalam kehidupan ikan lele. Maka dari itu yuk kita kenali Bersama-sama mengenai ciri air kolam lele yang jelek.
Dampak jika mengabaikan kualitas air dalam pemeliharaan yaitu akan menimbulkan masalah umum diantaranya jumlah alga yang berlebih, pertumbuhan tanaman air yang berlebihan dan kolam berbau yang akhirnya berdampak pada Kesehatan ikan yang menyebabkan kematian. Terkadang banyak masyarakat yang menganggap bahwa ikan lele dapat hidup dilingkungan air mana saja sampai berpikir bahwa ikan lele dapat hidup di kualitas air kolam yang jelek. Padahal sahabat sangkuti bahwa ikan lele juga merupakan makhluk hidup yang bisa sakit dan sakitnya ikan lele juga dapat disebabkan oleh kualitas air yang jelek. Kualitas air kolam yang jelek ini dapat mengganggu Kesehatan ikan lele salah satunya penyebab penyakit Aeromonas yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas sp. Bakteri tersebut dapat tumbuh dengan cepat yang disebabkan kualitas air kolam yang jelek. Ikan lele yang telah terserang penyakit aeromonas akan sulit di obati karena bakteri ini sangat ganas yang dapat merusak tubuh ikan lele yang berdampak pada kematian ikan lele. Kemudian terkait penyakit aeromonas ini dapat menular ke ikan lele lainnya sehingga akan menyebabkan kematian massal. Waaah sangat berbahaya sekali ya sahabat sangkuti jika kita tidak menjaga kualitas air dalam pemeliharaan ikan lele ini. Yuk sekarang berlanjut seperti apa ciri-ciri kualitas air kolam lele jelek.
Ciri-ciri kualitas air kolam lele mulai jelek secara fisik yaitu air kolam mulai berbau menyengat, kemudian di atas permukaan air kolam berbusa, serta terdapat ikan yang mengambang oleh kematian. Ciri kualitas air kolam lele mulai jelek yang tidak dapat dilihat dari pengamatan secara kasat mata yaitu dengan mengecek mikroorganisme yang ada di kolam. Jika mikroorganisme dalam kolam berlebih maka akan menyebabkan oksigen dalam kolam berkurang sehingga berdampak pada Kesehatan ikan lele.
Ciri kualitas air kolam baik atau tidak dapat dilihat dari nilai pH air kolam tersebut. Air kolam dengan pH yang baik yaitu diusahakan di pH normal dengan nila pH 7 atau diusahakan dikisaran 7. Menurut PP No. 82 Tahun 2001 Nilai pH air kolam untuk budidaya ikan tawar yaitu berkisar 6-9. Nilai pH air kolam yang sesuai dengan pemeliharaan ikan lele yaitu berkisar 6,5-8. Mengapa pengukuran pH air perlu dilakukan yaitu jika pH air rendah atau tinggi dapat menyebabkan pengahambatan pertumbuhan ikan lele bahkan dapat membunuh ikan lele yang sedang dipelihara. Air kolam ikan lele yang memiliki nilai pH rendah atau tinggi dapat membekukan atau membakar kulit ikan secara kimia. Ikan yang masih muda memiliki ke sensitifan yang lebih tinggi terhadap pH air rendah atau asam dibandingkan ikan yang sudah dewasa. Air kolam dengan nilai pH 5 atau terlalu asam dapat berdampak membunuh telur ikan sehingga daya tetas telur menurun. Kemudian nilai derajat keasaman kolam juga perlu diperhatikan karena dapat mengganggu Kesehatan ikan lele yang dipelihara. Derajat keasaman dipengaruhi oleh aktivitas ikan dan organisme yang ada didalam kolam melalui system pernafasan (respirasi). Respirasi menghasilkan Co2 hal ini mengakibatkan pH dalam air kolam menurun.
Dari penjelasan di atas setelah kita mengetahui ciri-ciri kualitas air kolam jelek dalam pencegahan penyakit yaitu menjaga kualitas air kolam. Beberapa hal yang dilakukan untuk menjaga kualitas air kolam yaitu dengan rajin menguras air kolam dengan menambahkan air baru sesuai dengan volume air yang dikeluarkan. Air kolam ditambahkan antibiotic atau probiotik untuk mencegah bakteri berbahaya yang dapat berkembangbiak didalam kolam pemeliharaan. Dalam penggunaan antibiotic atau probiotik tetap memperhatikan anjuran yang ditetapkan hal ini bertujuan untuk tidak membahayakan ikan. Jika ikan yang telah terserang beberapa hal yang dapat dilakukan dalam pengobatan yaitu kolam ikan yang terserang bakteri diberi terramycine 25-30 mg/kg per 3 hari. Pengobatan tersebuut di ulang sebanyak 3 kali dengan harapan bakteri yang bersarang pada tubuh ikan mati. Jika benih ikan yang terserang bakteri sebaiknya benih dibuang karena kemungkinan sangat kecil untuk sembuh dengan cara pembuangan dapat dikubur.
Wah bagaimana sahabat sangkuti sangat berbahaya sekali ya sahabat sangkuti jika kita tidak dapat mengenali ciri atau tidak dapat menjaga kualitas air kolam dalam pemeliharaan ikan lele ini. Ingat kualitas air merupakan penentu bagi Kesehatan ikan lele. Jika kita dapat menjaga kualitas air dengan baik sahabat sangkuti tentunya kita akan terhindar dari yang Namanya kerugian dalam pemeliharaan. Semangat teruss dalam berbudidaya sahabat sangkutiii!
Baca Juga: Perbedaan Maggot dan Ulat Hongkong