Ciri Induk Lele Jantan, Ini Dia!

Halo sahabat Sangkuti, bagaimana usaha ikan lelenya. Semoga lancar selalu sampai panen yang melimpah nanti ya. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas budidaya ikan lele dari sektor hulu. Sektor hulu pada usaha akuakultur adalah segmentasi pembenihan. Sebelum masuk ke bagian pembenihan ikan lele, sahabat sangkuti perlu mengetahui dahulu apa itu kegiatan pembenihan? dan apa saja yang dibutuhkan atau dilibatkan pada kegiatan tersebut? Pembenihan adalah segmentasi yang menjadi ujung tombak dalam akuakultur. Kegiatan produksi pada segmentasi pembenihan bertujuan mengembangbiakan ikan sehingga populasi bertambah dan memperoleh keturunan. Pemijahan induk lele jantan dan betina menghasilkan benih yang menjadi komponen input segmentasi berikutnya. Benih ikan yang unggul dengan performa pertumbuhan yang positif berasal dari induk lele jantan yang sehat dan tidak cacat. Penting untuk diketahui ciri induk lele jantan dan betina yang berpotensi memproduksi sel sperma dan sel telur yang sehat. Telur yang tidak cacat memiliki cikal bakal untuk menetas dan berkembang menjadi benih ikan lele yang produktif. Induk lele jantan dan betina memiliki perbedaan yang dapat diidentifikasi. Pembudidaya ikan lele yang menggeluti segmentasi pembenihan diwajibkan menguasai ciri-ciri induk lele jantan dan betina, dengan menguasai perbedaan yang dimiliki oleh kedua indukan manajemen praktis usaha pembenihan dapat beroperasi signifikan. Perbedaan induk lele jantan dan induk betina pada ikan lele membutuhkan pembahasan yang cukup komprehensif, oleh sebab itu kami akan membahas satu per satu yang diawali dengan ciri induk lele jantan.

Ciri induk lele jantan yang sehat melalui proses pemeliharaan yang proporsional. Serupa seperti membudidayakan ikan lele pada umumnya, pemeliharaan induk dapat dilakukan pada kolam tanah, kolam beton, dan kolam terpal. Kepadatan pemeliharaan induk perlu diregulasi agar induk terhindar dari stres karena padat tebar yang tinggi atau kualitas air yang buruk. Padat tebar induk ikan lele dianjurkan pada nilai 5 ekor/m2. Pemberian pakan induk ikan lele memanfaatkan pakan buatan pabrikan dengan kandungan protein minimal 30%. Pemberian pakan berprotein tinggi disarankan untuk induk lele jantan maupun betina. Pada stadia induk protein sepenuhnya dialokasikan untuk perkembangan gonad, tidak lagi untuk pertumbuhan. Kerap dijumpai pembudidaya induk ikan lele memberikan pakan tambahan berupa siput, kerang air tawar, atau protein hewani lainnya yang ekonomis.

Dalam konteks sederhana ciri induk lele jantan yang produktif adalah induk yang sehat, tidak memiliki kecacatan, dan diketahui asal-usul keturunannya. Sehat dan cacat dalam hal ini dapat dievaluasi melalui kasat mata ataupun kajian yang lebih mendalam. Sehat dan tidak cacat secara morfologi fisik maupun fisiologi merupakan kriteria esensial pada pemilihan induk untuk dipijahkan. Induk yang teridentifikasi kecacatan pada organ luar (sirip, kulit, insang, dll.) atau organ dalam (gonad, hati, usus, dll.) yang dapat mempengaruhi produktivitas tidak dianjurkan untuk dilangsungkan pemijahan. Abnormalitas pada benih ikan lele disebabkan adanya inbreeding yaitu perkawinan dengan satu keturunan yang sama. Berdasarkan alasan tersebut asal-usul keturunan induk ikan lele jantan dan betina perlu diketahui, dengan tujuan tidak terjadi pemijahan satu generasi. 

Ciri-ciri seksual pada hewan akuatik terbagi menjadi dua hal yang meliputi ciri seksual primer dan ciri seksual sekunder. Ciri seksual primer adalah organ yang berkaitan dengan proses reproduksi (organ reproduksi) yang  menjadi tanda khusus kelamin jantan atau betina. Ciri seksual sekunder merupakan tanda spesifik pada bagian eksternal ikan yang menjadi pembeda antara jantan dan betina. Ciri seksual sekunder memiliki turunan yaitu dimorfisme seksual dan dikromatisme seksual. Dimorfisme seksual adalah perbedaan sistematik ikan melalui bentuk atau ukuran morfologi tubuh, sedangkan dikromatisme seksual ialah perbedaan jenis kelamin yang dapat ditentukan melalui warna. Ciri-ciri induk ikan lele jantan terurai dalam dua bagian yaitu ciri seksual primer dan ciri seksual sekunder.

Ciri seksual primer induk ikan lele jantan:

  1. Gonad berupa testis

Gonad merupakan organ reproduksi pada ikan yang berperan dalam memproduksi sel kelamin. Gonad dapat ditemui pada ikan jantan dan betina, pada induk ikan jantan gonad berupa testis yang berwarna putih kekuningan. Organ reproduksi berupa testis ini yang menghasilkan sel spermatozoa untuk membuahi sel telur yang dihasilkan oleh induk ikan betina. 

ciri induk lele jantan

Ciri seksual sekunder induk ikan lele jantan:

  1. Alat kelamin yang memanjang berwarna kemerahan

Alat kelamin jantan pada ikan lele biasa disebut sebagai “Urogenital Papilla”. Bentuk urogenital papilla yaitu memanjang ke arah belakang, dekat dengan sirip anus pada ikan lele. Pada induk jantan yang sudah matang gonad, alat kelamin akan membengkak dan berwarna kemerahan. Bentuk alat kelamin termasuk kedalam ciri seksual sekunder dimorfisme pada ikan. 

  1. Warna lebih tua

Induk ikan lele jantan berwarna lebih gelap dibandingkan induk betina. Pada bagian kepala cenderung berwarna hijau kehitaman, sedangkan pada bagian punggung sampai dengan pangkal ekor memiliki warna coklat yang gelap. Perbedaan warna pada kedua induk ikan termasuk kedalam ciri seksual sekunder dikromatisme.

  1. Bentuk tubuh yang lebih ramping

Induk ikan lele jantan umumnya berukuran lebih kecil daripada induk betina pada usia yang sama, hal ini disebabkan induk jantan pada bagian rongga perutnya hanya mengandung gonad testis yang ukurannya tidak terlalu besar. Berbeda dengan induk betina yang membawa gonad berisi sel telur dengan fekunditas puluhan ribu telur, tentunya ukuran rongga perut induk betina menjadi lebih besar. Bentuk tubuh termasuk kedalam ciri seksual sekunder dimorfisme pada ikan.

  1. Tekstur kulit lebih halus

Tekstur kulit induk ikan lele jantan yang lebih halus dibandingkan betina tergolong kedalam ciri seksual sekunder dimorfisme.

  1. Gerakan yang lebih agresif

Induk ikan lele jantan dapat bergerak lebih agresif disebabkan ukurannya yang lebih ramping. Bagian perut pada induk ikan lele jantan tidak terdapat gonad sel telur seperti yang ada pada induk betina.

Demikian sekilas informasi mengenai ciri-ciri induk ikan lele jantan yang dapat kami uraikan. Semoga bisa bermanfaat untuk sahabat Sangkuti sekalian. Jangan lupa untuk share artikel ini dan informasi menarik lainnya dari Sangkuti Farm. Salam sukses Akuakultur!

Baca juga: Budidaya Lele Dalam Ember, Emang Bisa?

Nilai Kualitas Konten

About Aghis

CEK JUGA ARTIKEL INI :

Bibit Ikan Gurame, Langkah Budidayanya?

Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin yang tentunya akan memberikan pengetahuan baru, kali ini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

error: Content is protected !!
Chat Kami
1
Terima kasih 😀🙏🏻

Silahkan diskusikan kepada kami tentang budidaya ikan, kolam terpal dan perlengkapan perikanan budidaya lainnya. Kami siap membantu anda 😊😊

Oh iya, Kami hari ini sedang ada promo pelatihan budidaya online hanya 100ribuan berisi 60 video tutorial. 👍