Ciri Induk Lele Betina, Jangan Tertukar Ya!

Halo sahabat Sangkuti, bagaimana perkembangan lelenya? Semoga dilancarkan selalu sampai panen bersiklus-siklus ya. Artikel yang satu ini akan membahas mengenai salah satu pemeran penting dalam produksi benih ikan lele yang baik dan sehat. Segmentasi pembenihan merupakan sektor hulu pada usaha akuakultur. Segmentasi pembenihan ini menjadi satu dari sekian pondasi esensial dalam bisnis akuakultur. Benih ikan lele yang dimanfaatkan sebagai komoditas budidaya ialah hasil kegiatan produksi pembenihan, sesuai dengan tujuannya yaitu memperbanyak populasi ikan dengan cara mengembangbiakannya sehingga memperoleh keturunan. Proses kegiatan pembenihan ialah perkawinan atau pemijahan induk lele betina dan jantan untuk menghasilkan benih. Ciri induk lele betina yang tidak cacat dan sehat menjadi syarat utama agar menghasilkan benih produktif. Benih yang secara pertumbuhannya produktif akan berdampak baik kepada profitabilitas untuk segmentasi berikutnya. Pemijahan merupakan proses pembuahan dimana bertemunya sel sperma dan sel betina, terdapat kriteria tertentu dalam pemilihan induk lele betina agar proses dan hasil pembuahan berlangsung baik. Telur ikan lele yang berhasil terbuahi memiliki warna bening, sedangkan telur yang berwarna putih ialah telur yang gagal terbuahi. Telur yang tidak terbuahi memungkinkan mengalami kecacatan, berbeda dengan telur sehat yang terbuahi dan akan menetas menjadi larva ikan lele yang atraktif. Terdapat diferensiasi pada ciri induk lele betina dan jantan. Sahabat sangkuti dianjurkan dapat membedakan kedua jenis indukan, dengan begitu kegiatan pembenihan tidak lagi mengalami hambatan yang bersifat fundamental. Artikel sebelumnya kami sudah membahas mengenai ciri-ciri induk ikan lele jantan, pada artikel lanjutan ini ciri induk lele betina akan kami bantu uraikan.

ciri induk lele betina

Tidak sembarang induk betina dan jantan dapat memproduksi benih yang berkualitas “Top Perform”. Terdapat persyaratan-persyaratan induk yang perlu dipenuhi agar induk ikan lele dapat dikategorikan layak sebagai ciri induk lele betina produktif. Persyaratan induk lele betina terbagi dua yaitu kriteria kualitatif dan kriteria kuantitatif. Kriteria kualitatif mengacu pada kualitas induk ikan lele yang tidak bisa digambarkan dengan nilai angka. Kriteria kualitatif meliputi (1) Asal; yaitu induk lele betina tidak berasal dari satu keturunan “Inbreeding” dan telah melalui tahap penyeleksian. (2)Warna; Induk lele betina memiliki warna hijau kehitaman pada bagian atas kepala, warna hijau kecoklatan dengan kombinasi loreng coklat gelap pada bagian punggung sampai ekor, serta berwarna putih keruh di sepanjang kepala bawah sampai ekor. (3) Bentuk tubuh; Induk ikan lele memiliki bentuk yang  kepala pipih horizontal dan bagian badan yang panjang membulat, serta ekor berbentuk pipih vertikal. (4) Kesehatan; anggota tubuh tidak ada cacat dan tidak dihinggapi parasit patogen atau sejenisnya, induk ikan yang sehat dilumuri lendir sepanjang tubuhnya. Kriteria kuantitatif dapat diwakilkan dengan angka yang menunjukan nilai tertentu. Kriteria kuantitatif berdasarkan sifat reproduksi meliputi umur induk, panjang standar, bobot ikan pertama kali dipijahkan, fekunditas, dan diameter telur. Induk ikan lele betina memiliki kriteria umur minimal 12 bulan, umur tersebut serupa dengan kriteria induk lele jantan. Ciri induk lele betina dan jantan memiliki kriteria panjang standar yaitu 50 cm, jadi untuk ikan lele yang belum sepanjang 50 cm sebaiknya tidak dijadikan sebagai induk. Bobot induk ikan pada saat pertama kali dipijahkan minimal berbobot 1 kg/ekor baik untuk induk ikan lele betina maupun jantan. Kriteria berikutnya yaitu fekunditas, fekunditas merupakan kuantitas telur yang dapat dikeluarkan induk ikan lele betina per satuan bobot ikan. Induk ikan lele betina minimal dapat memproduksi 50.000-80.000 butir/kg bobot ikan. Telur yang dihasilkan induk ikan lele betina dan termasuk kedalam kriteria memiliki diameter 1,2-1,5 mm.
Ciri-ciri seksual dikelompokkan pada 2 golongan yaitu ciri seksual primer dan ciri seksual sekunder. Ciri seksual primer ialah organ yang berperan langsung dalam proses reproduksi contohnya adalah gonad testis dan gonad ovary. Ciri seksual sekunder adalah tanda khusus pada bagian luar tubuh ikan yang menjadi ciri diferensiasi jantan dan betina. Ciri seksual sekunder terbagi atas 2 aspek yaitu dikromatisme seksual dan dimorfisme seksual.

Ciri seksual primer induk ikan lele betina

  1. Gonad berupa ovary

Gonad pada induk ikan lele betina berupa ovary yang memproduksi sel telur dengan fekunditas tertentu bergantung pada individu induk betina.

ciri induk lele betina

Ciri seksual sekunder induk ikan lele betina

  1. Alat kelamin berwarna merah dan membengkak

Serupa dengan alat kelamin jantan pada ikan lele, alat kelamin pada induk ikan lele betina disebut juga sebagai “Urogenital Papilla”. Bentuk urogenital papilla betina membulat oval dengan lubang yang lebar tepat di belakang anus. Pada induk betina yang siap memijah urogenital berwarna merah. Apabila pada bagian alat kelamin dilakukan pengurutan “Stripping” akan keluar cairan kental berupa telur yang siap untuk dibuahi.

ciri induk lele betina

  1. Warna lebih cerah

Induk ikan lele betina memiliki warna yang lebih cerah, diferensiasi warna ini tergolong pada ciri seksual sekunder dikromatisme.

  1. Bentuk tubuh lebih gemuk

Rongga perut yang lebih besar untuk menampung sel-sel telur dalam kantung gonad membuat tubuh induk ikan lele betina lebih besar dibandingkan induk jantan. Terlebih fekunditas dan daya tampung rongga perut dapat mencapai puluhan ribu telur, jumlah tersebut tidak sedikit sehingga membutuhkan ruang yang besar.

  1. Tekstur kulit lebih kasar

Tekstur kulit induk lele betina lebih halus. Ciri-ciri ini termasuk pada ciri seksual sekunder dimorfisme.

ciri induk lele betina
  1. Gerakan yang lebih lambat

Ukuran tubuh yang besar dengan puluhan ribu sel telur yang terkandung pada rongga perut tidak memungkinkan induk ikan betina bergerak atraktif. Berbeda halnya dengan induk jantan dengan tubuh yang ramping dapat bergerak lebih agresif.

Berikut merupakan uraian informasi tentang ciri induk lele betina. Semoga artikel ini informatif dan berguna bagi sahabat Sangkuti semuanya. Silahkan share artikel ini dan konten menarik lainnya dari Sangkuti Farm. Salam sukses Akuakultur!

Baca juga : Ciri Induk Lele Jantan, Ini Dia!

Nilai Kualitas Konten

About Aghis

CEK JUGA ARTIKEL INI :

Bibit Ikan Gurame, Langkah Budidayanya?

Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin yang tentunya akan memberikan pengetahuan baru, kali ini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

error: Content is protected !!
Chat Kami
1
Terima kasih 😀🙏🏻

Silahkan diskusikan kepada kami tentang budidaya ikan, kolam terpal dan perlengkapan perikanan budidaya lainnya. Kami siap membantu anda 😊😊

Oh iya, Kami hari ini sedang ada promo pelatihan budidaya online hanya 100ribuan berisi 60 video tutorial. 👍