Sejak pandemi Covid 19 dua tahun kebelakang semakin ramai Trend cara sederhana memelihara ikan lele dirumah. Banyak masyarakat yang menyulap halaman rumahnya menjadi tempat untuk budidaya ikan maupun tempat menanam sayur – mayur. Budidaya ikan lele yang dilakukan dirumah selain dapat mengehemat pengeluaran juga dapat menghasilkan ikan yang lebih sehat dan berkualitas baik untuk di hidangkan di meja makan sobat sangkuti semua.
Terdapat beberapa wadah budidaya yang bisa di jadikan alternatif dalam memelihara ikan lele dirumah, dan berikut sangkuti akan memberikan referensi wadah budidaya yang bisa digunakan
1. Ember
Ember dapat dijadikan sebagai wadah untuk memelihara ikan lele dirumah, selain ukurannya yang tidak terlalu besar, ember juga cenderung mudah di dapatkan. Ember yang digunakan dapat berupa ember dengan diameter 60 – 80 cm bergantung dengan luasan lahan dan jumlah ikan yang akan ditebar di dalamnya. Budidaya dalam Ember atau biasa dikenal dengan sebutan Budikdamber biasa menggunakan sistem Aquaponik yaitu dengan memelihara ikan bersamaan dengan memelihara tanaman dalam satu wadah yang sama. Sebelum ember digunakan sebagai wadah memelihara ikan lele, sebaiknya ember dicuci dan di keringkan terlebih dahulu untuk menghindari adanya pathogen yang terdapat di dalam ember. Setelah kering isi ember dengan air sekitar 80 – 90% dari ketinggian ember. Lakukan pembolongan pada tutup ember sesuai dengan ukuran gelas plastik yang akan digunakan sebagai wadah hidup untuk tanaman atau sayuran yang akan di pelihara. Siapkan media tanaman dan semai bibit tanaman tersebut. Langkah selanjutnya masukan benih lele yang akan di budidayakan, dalam satu ember berdiameter 60 – 80 cm dapat di tebar sekiatar 100 – 200 ekor ikan lele. Pergantian air harus dilakukan secara rutin, baiknya sekitar 3 hari sekali. Pakan dapat diberikan sebanyak 3x dalam sehari.
2. Tong plastik bekas / Ember bekas cat
Penumpukan sampah plastik yang tidak dapat diurai oleh lingkungan menjadi salah satu permasalahan saat ini, banyak masyarakat yang berlomba – lomba mengubah barang bekas menjadi barang yang lebih bermanfaat salah satunya yaitu sebagai wadah budidaya. Tong plastik maupun ember bekas cat dapat digunakans ebagai wadah budidaya ikan,d engan catatan bersihkan terlebih dahulu keduanya dengan menggunakan detergen. Fungsi detergen yaitu untuk membunuh kuman dan bakteri yang terdapat di dalam wadah tersebut. Bilas wadah yang telah dibersihkan dengan detergen dan kemudian keringkan, pada proses pengeringan harus sampai benar – benar kering untuk menghindari sisa – sisa pathogen yang terdapat di dalamnya. Periksa kembali apakah terdapat bagian yang bocor atau rusak, jika ada maka lakukan penambalan terlebih dahulu, namun jika tidak kitab isa langsung masuk pada tahap pengisian air. Air diiisi setinggi 80 – 90% dari ketinggian wadah, lakukan pengendapan air sekiatar 1 – 2 hari untuk menstabilkan partikel – partikel yang terdapat di dalam air. Selanjutnya lakukan penebaran benih lele. Jumlah benih yang ditebar harus disesuaikan dengan luasan wadah budidaynya. Hal ini dilakukan untuk menghindari benih lele kekurangan oksigen saat proses pemeliharaan berlangsung. Apabila air dirasa sudah keruh dapat di lakukan pergantian air, pergantian air dapat dilakukan sebanyak 30 – 70% tergantung tingkat kekeruhan. Air yang keruh dapat di akibatkan oleh buangan kotoran ikan, dan sisa pakan yang tidak termakan. Pemberian pakan pada ikan lele dapat dilakukan sebanyak 3x dalam sehari baik pada pagi, siang maupun sore hari. Proses sampling ikan juga dapat dilakukan dua kali dalam sebulan, hal ini untuk melihat kondisi pada ikan dan ukuran ikan.
3. Kolam terpal dengan kerangka bambu
Sobat sangkuti yang memiliki halaman cukup luas dapat melakuka pemeliharaan ikan lele dengan menggunakan kolam terpal. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan nyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk pembeuatan kolam terpal.
Alat – alat yang digunakan diantaranya, bambu, paku, palu, terpal, dan lakban. Langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat kerangka kolam terlebih dahulu, kerangka kolam dapat dibuat menjadi persegi atau persegi panjang, menyesuaikan luasan dan bentuk lahan rumah sobat budidaya. Pastikan kerangka kolam yang dibuat kuat untuk menahan air yang digunakan sebagai media budidaya ikan lele. Setelah kerangka kolam jadi, selanjutnya masuk ke tahap pemasangan terpal. Terpal harus terpasang sesuai dengan kerangka yang telah tidak kebesaran dan tidak terlalu kecil. Lakukan pengecekan kembali terhadap terpal sebelum dilakukan pengisian air dan ikan. Setelah pengecekan terpal, selanjutnya bisa langsung diisi air. Air yang dimasukan kedalam kolam merupakan air yang sudah di simpan di dalam tandon air terlebih dahulu, atau sudah di endapakan minimal satu malam, ketinggian air sekitar 80 – 90% dari ketinggian kolam.
Lakukan proses aklimatisasi terlebih dahulu pada benih ikan yang akan ditebar. Proses aklimatisasi dapat dilakukan dengan cara memasukan wadah packing kedalam kolam budidaya, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir stress pada benih ikan lele yang akan di tebar. Lakukan proses aklimatisasi sekitar 30 menit, selanjutnya ikan dapat langsung ditebar di kolam terpal. Pemberian pakan dapat dilakukan sebanyak 3x dalam sehari baik pada pagi, siang dan malam hari.
Sekian artikel cara sederhana memelihara ikan lele dirumah yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat!.