Hallo sahabat Sangkuti, Daphnia magna merupakan salah satu spesies kutu air dari genus Daphnia yang memiliki peran penting dalam proses budidaya larva ikan, untuk itu perlu diketahui bagaimana cara budidaya daphnia magna yang baik dan benar.
Sebelum kita mempelajari bagaimana cara budidaya daphnia magna alangkah lebih baik untuk mengenal jenis kutu air ini. Daphnia cenderung hidup bergerombol diatas permukaan air dan bersifat fototaksis positif atau bergerak ke arah sumber cahaya. Salah satu jenis Dahnia yang digandrungi banyak pembudidaya yaitu jenis Daphnia magna. Daphnia magna merupakan organisme akuatik yang termasuk kedalam kelompok udang – udangan. Ukuran tubuh Daphnia magna berkisar 2 mm untuk jantan dan 3-5 mm untuk betina. Daphnia magna atau yang akrab disebut sebagai kutu air memiliki gerakan yang naik turun seperti melompat dalam air, warna Daphnia magna yaitu orange ke merahan. Hewan ini banyak ditemukan dalam jumlah melimpah di habitat air tawar di Asia, Eropa dan Amerika. Daphnia magna sudah banyak dikenal sejak puluhan tahun dan yang lalu. Daphnia magna juga kerap kali digunakan sebagai objek penelitian diantaranya dalam menguji toksisitas bahan kimia. Kegiatan kultur dan penelitian terkait kultur yang efektif untuk Daphnia magna sudah banyak dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan Daphnia magna dengan kualitas prima. Kegiatan kultur atau budidaya Daphnia magna berfungsi untuk persediaan pakan ikan dalam jumlah yang besar khususnya larva ikan. Selain digunakan sebagai pakan untuk larva ikan, Daphnia magna juga sering digunakan untuk pakan ikan hias. Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan pemberian pakan Daphnia mampu meningkatkan warna pada ikan hias karena memiliki kandungan vitamin dan protein serta asam amino esensial yang cukup tinggi.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan cara budidaya dhapnia magna yaitu kultur Daphnia magna salah satu faktor diantaranya adalah jenis pakan yang diberikan saat proses kultur. Pemberian pakan pada kegiatan cara budidaya Daphnia magna dapat berupa fitoplankton atau mikroalga jenis Chlorella sp. maupun Spirullina sp. Mikroalga jenis Chlorella sp. kaya akan nutrisi yang mampu membantu proses pertumbuhan Daphnia magna. Chlorella sp. memiliki warna hijau cerah dengan kandungan protein sebesar 51–58% minyak sebesar 28-32%, karbohidrat 12-17%, lemak 14-22%, dan asam nukleat 4-5%. Hal ini sangat membantu proses pertumbuhan pada ikan, laju pertumbuhan ikan yang cepat berbanding lurus dengan waktu panen dan produktivitas kegiatan produksi larva ikan. Spirullina sp. memiliki bentuk berupa rangkaian benang – benang yang berbentuk silindris atau membentuk spiral, memiliki dinding sel yang tipis dengan diameter 1 – 12 mikron. Spirullina sp. memiliki warna hijau yang pekat. Spirullina sp. dapat di budidayakan baik pada media bersalinitas maupun pada media non salinitas (air tawar). Nutrisi yang terkandung pada Spirullina sp. sangat tinggi sehingga baik untuk pertumbuhan zooplanktpn dan ikan. Spirullina sp. mengandung 55-70% yang tersusun atas asam amino essensial, metionin sebesar 1,3 -2,75%, sistin 0,5-0,7%, triptofan 1-1,95% serta lisin 2,6-4,63%.
Cara budidaya Daphnia magna yang baik di awali dengan menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan dalam proses budidaya Daphnia magna yaitu, air tawar, inokulan/induk Daphnia magna, inokulan pakan alami berupa fitoplankton (jenis Chlorella sp. maupun Spirullina sp.), pupuk yang digunakan sebagai sumber nutrisi mikroalga, sedangkan alat yang digunakan dalam proses budidaya Daphnia magna yaitu wadah budidaya untuk mikroalga dan Daphnia magna (dapat berupa bak beton, bak terpal, maupun bak fiber, dan bak tanah), seser halus, dan mesin aerator (opsional). Setelah semua bahan dan alat siap, lakukanlah proses persiapan air, pastikan air yang digunakan merupakan air yang bersih, hal ini dikarenakan Dapnia magna tidak akan bisa bertahan hidup pada lingkungan yang tercemar dan fitoplankton tidak akan tumbuh. Masukan inokulan mikroalga kedalam wadah budidaya, inokulan mikroalga dapat diperoleh dari laboratorium mikroalga maupun mengambilnya langsung pada perairan umum yang memiliki warna kehiajauan, jumlah inokulan : air minimal yaitu 1 : 9. Beri tambahan pupuk berupa pupuk NPK untuk meningkatkan kesuburan dan pertumbuhan mikroalga. Penambahan pupuk dilakukan secara rutin untuk menghasilkan mikroalga dengan kualitas yang baik. Lakukan pengaerasian pada mikroalga dengan aerasi kencang. Setelah 3-7 hari akan terlihat warna hijau yang lebih pekat dari hasil kultur atau budidaya mikroalga. Mikroalga yang sudah pekat bisa dimasukan kedalam wadah budidaya Daphnia magna. Langkah selanjutnya masukan inokulan atau indukan Dapnia magna, proses budidaya dilakukan selama 5-7 hari, setelah itu lakukan pemanenan untuk menghindari jumlah populasi yang terlalu padat dalam wadah budidaya. Sisakan Sebagian induk Daphnia magna untuk proses budidaya selanjutnya. Selama proses budidaya berlangsung penambahan mikroalga dilakukan secara rutin menyesuaikan warna air budidaya. Saat air sudah berwarna kuning ke beningan, maka lakukanlah penambahan mikroalga kedalam wadah budiaya Daphnia magna.Proses pemanenan Daphnia magna dilakukan dengan cara mengambil Daphnia yang berenang aktif diatas dengan menggunakan seser halus, lalu pindahkan kedalam wadah untuk kemudian akan di kemas. Pastikan wadah yang digunakan sebagai wadah transit tidak terlalu sempit sehingga Daphnia tidak kekurangan oksigen. Setelah Daphnia magna di panen, lakukan cara budidaya Daphnia magna yang sama seperti yang sudah di jelaskan diatas.
Soo, untuk sahabat Sangkuti sekarang sudah lebih paham bukan mengenai bagaimana cara budidaya dhania magna yang baik dan benar. Semoga Artikel ii bisa membantu sahabat Sangkuti.
Baca Juga: Siklus Hidup Maggot