Budidaya Vaname Kolam Terpal, Terobosan baru!

Budidaya vaname kolam terpal merupakan salah satu trobosan baru dalam bidang budidaya. Penggunaan kolam terpal untuk proses budidaya udang vaname dinilai lebih efektif dan efisien.

budidaya vaname kolam terpal

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) di tetapkan sebagai salah satu komoditas unggulan yang oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Udang vaname merupakan udang yang berasal dari daerah sub tropis pantai Barat Amerika, mulai dari Teluk California di Mexico bagian Utara hingga ke Peru di Amerika Selatan. Udang vaname resmi diizinkan masuk ke Indonesia berdasarkan SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. 41/2001.

Klasifikasi udang vaname:

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Malacostraca

Ordo : Decapoda

Famili : Penaeidae

Spesies : Litopenaeus vannamei

budidaya vaname kolam terpal

Udang vaname adalah udang yang menjadi primadona ekspor di Indonesia. Kontribusi volume rata-rata ekspor udang vaname mencapai sekitar 85%. Permintaan akan kebutuhan udang yang tinggi di dalam dan luar negeri dapat dilihat dalam nilai ekspor perikanan Indonesia, udang menyumbang nilai ekspor sebesar US$ 1,280 juta, kemudian tuna US$ 606 juta, dan ikan lainnya US$ 700 juta. Udang vaname tergolong cukup mudah untuk dibudidayakan, waktu pemeliharaan lebih pendek, serta produktivitas yang tinggi. Upaya yang dapat di lakukan dalam meningkatkan produktivitas budidaya udang vaname yaitu dengan menerapkan teknologi budidaya yang efektif. Dewasa ini budidaya udang vaname telah dilakukan baik secara intensif maupun supra intensif yang mencapai padat tebar yang tinggi yaitu berkisar 100-400 ekor/m2. Padat tebar yang tinggi mengharuskan pembudidaya untuk memperhatikan berbagai aspek dalam proses budidaya baik faktor internal seperti kualitas benih dan asal benih yang digunakan faktor eksternal yang meliputi kualitas air, pakan, dan berbagai teknologi yang digunakan dalam proses budidaya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir masuknya penyakit ke dalam lingkungan budidaya yang akhirnya kan menginfeksi udang vaname yang di budidayakan. Penggunaan benih berkualitas dinilai menjadi faktor yang cukup penting, hal ini sejalan dengan kualitas benih yang baik akan menghasilkan kualitas udang yang baik. Penggunaan benih seperti benih SPF (Specific Pathogen Free) dan SPR (Specific Pathogen Resistant) dinilai mampu memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, mudah beradaptasi dalam padat tebar yang tinggi, nilai toleransi suhu dan salinitas yang lebih luas, mudah berkembang biak, serta kelangsungan hidup yang tinggi. Udang vaname betina tumbuh lebih cepat jika di bandingkan dengan udang vaname jantan. Udang betina dewasa dengan berat berkisar 30 – 45g dapat menghasilkan 100.000 – 250.000 telur. Pembuahan atau proses fertilisasi terjadi diluar tubuh betina (fertilisasi eksternal). Proses penetasan telur terjadi setelah proses spawning. Telur yang telah menetas kemudian akan berkembang menjadi nauplii, nauplii berkembang menjadi zoea, zoea berkembang menjadi mysis, mysis berkembang menjadi post larva, dan post larva menjadi juvenil hingga udang dewasa.

Dalam melakukan budidaya udang vaname di kolam terpal biasanya jenis kerangka kolam terpal yang digunakan yaitu besi wirmesh dengan bentuk bulat. Sistem teknologi yang biasa di terapkan dalam proses budidaya udang vaname di kolam terpal diantaranya,

1. Sistem bioflok

Penerapan sistem bioflok dalam proses budidaya uang vaname dinilai mampu meningkatkan jumalah produksi udang vaname. Sistem bioflok juga dapat mengurangi jumlah kebutuhan pakan selama proses pemeliharan, sehingga mampu menghemat biaya produksi yang dibutuhkan.

2. Teknologi ultraintesif microbubble

Penggunakan teknologi dengan inovasi terbaru yaitu menggunakan teknologi ultraintesif microbubble dengan integrasi RAS yang memiliki padat tebar sangat tinggi mencapai hingga lebih dari 1000 ekor benur/m3.

Selama proses pemeliharaan udang vaname dengan menggunakan kolam terpal sebagai wadah budidayanya, terdapat beberapa hal yang juga harus dipersiapkan.

  • Kolam terpal

Kolam terpal yang digunakan selama proses pemeliharaan berlangsung sebaiknya didukung dengan kerangka yang kaut dan dilapisi oleh pelapis anti karat. Pemeliharaan udang vaname yang menggunakan air laut dapat menyebabkan korosi pada besi terjadi lebih cepat. Terpal yang digunakan juga harus terpal dengan kualitas terbaik, meskipun membutuhkan biaya yang lebih tinggi terpal dengan kualitas terbaik memiliki umur teknis yang lebih pajang.

  • Air Laut

Ketersediaan air laut merupakan komponen yang paling penting dalam proses budidaya udang vaname, sobat sangkuti yang tinggal di wilayah jauh dari pesisir juga tetap bisa melakukan budidaya udang vaname. Saat ini terdapat beberapa perusahaan yang ebrgerak dibidang penyediaan air laut.

  • Sistem pengaerasian

Tidak kalah penting dengan ketersediaan air laut, sistem pengaerasian pada kolam tepal juga harus memadai. Penambahan aerasi pada kolam terpal dapat meningkatkan kandungan oksigen terlarut yang ada di dalam kolam terpal tersebut, dan menyeabbkan udang tidak kekurangan oksigen.

  • Benur

Penggunaan benur yang berkualitas menjadi salah satu faktor keberhasilan proses budidaya udang vaname. Sobat sangkuti dapat memperoleh benur udang vaname dari hatchery – hatchery yang sudah tersertifikasi.

  • Pakan

Pakan yang digunakan dalam proses budidaya udang vaname harus disesuaikan dengan kebutuhan udang vaname untukd apat melakukan pertumbuhan. Udang vaname membutuhkan pakan dengan kadar protein sekitar 35 – 42%. Kandungan protein yang cukup tinggi ini juga harus disesuaikan dengan jumlah pemberian pakan dan frekuensi pemberian pakannya. Hindari pemberian pakan secara berlebihan, karena akana menyeabbkan adanya penumpukan residu bahan organic di dasar kolam terpal.

  • Alat pengecekan kualitas air

Udang sangatlah sesitif terhadap kualitas perairan tempat hidupnya. Sobat sangkuti yang berminat untuk melakukan proses budidaya udang vaname di kolam terpal sebaiknya telah memiliki alat- alat yang digunakan untuk mengecek kualitas air. Alat yang dibutuhkan yaitu, thermometer, refraktometer, DO meter, pH meter, alat pengecek TAN, Nitrat, Nitrit, Ammonia, dan alkalinitas.

  • Alat panen

Proses panen udang vaname dapat dilakukan secara parsial maupun total. Pemanenan secara parsial biasanya dilakukan pada hari ke 60 dan 90 pemeliharaan udang vaname. Alat yang digunakan dalam proses panen  udang vaname diantaranya jaring, seser, bak penampung, timbangan, dan juga box penyimpanan udang yang telah di sortir.

Baca Juga: Filter Kolam Terpal Dengan Sistem Resirkulasi

Nilai Kualitas Konten

About raniaudona

CEK JUGA ARTIKEL INI :

Bibit Ikan Gurame, Langkah Budidayanya?

Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin yang tentunya akan memberikan pengetahuan baru, kali ini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

error: Content is protected !!
Chat Kami
1
Terima kasih 😀🙏🏻

Silahkan diskusikan kepada kami tentang budidaya ikan, kolam terpal dan perlengkapan perikanan budidaya lainnya. Kami siap membantu anda 😊😊

Oh iya, Kami hari ini sedang ada promo pelatihan budidaya online hanya 100ribuan berisi 60 video tutorial. 👍