Budidaya Lele Dalam Ember, Emang Bisa?

Halo sahabat Sangkuti, informasi pada artikel kali ini tepat sekali bagi sahabat Sangkuti yang sedang budidaya lele dalam ember skala rumahan. Budidaya ikan di dalam ember atau biasa disingkat menjadi sebutan “Budikdamber” mulai populer di kalangan masyarakat luas sejak awal masa pandemi tahun 2020 lalu ya. Namun jangan menjadikan momen tersebut hanya berlalu sesaat, sehingga tidak ada perhatian lagi terhadap budikdamber pada masa kini dan yang akan datang. Momentum pandemi lalu sudah semestinya dijadikan motivasi untuk terus mengaplikasikan dan berinovasi dalam urban aquaculture budikdamber ini. 

budikdamber dalam rumah
budidaya lele dalam ember

Budidaya lele dalam ember merupakan kolaborasi antara budidaya ikan dengan tanaman yang saling terintegrasi dalam satu wadah pemeliharaan. Prinsip kerja budikdamber ini menyerupai akuaponik yang menyelaraskan simbiosis mutualisme antara budidaya ikan dan tanaman. Budidaya lele dalam ember menjadi titik kebangkitan produksi pangan rumah tangga secara mandiri. Urban akuakultur ini dapat dilakukan pada lahan sempit seperti pekarangan rumah dengan teknis perawatan yang mudah dan tidak membutuhkan banyak tenaga manusia. Budikdamber menjadi representasi produksi pangan dengan modal energi yang sangat minim, masyarakat dapat menggunakan ember bekas dengan volume tertentu tanpa adanya penggunaan listrik dan air dalam kuantitas besar.  Output dari budikdamber tidak hanya pangan berupa protein ikan dan tanaman sayur seperti kangkung, media budidaya pasca pemeliharaan ikan bermanfaat sebagai pupuk alami tumbuhan. Segudang manfaat dari metode budidaya ikan di dalam ember ini, oleh karena itu kami akan coba membahas mengenai budikdamber dengan harapan dapat menjadi informasi dan panduan bagi sahabat Sangkuti sekalian.

Tidak semua jenis ikan dapat dipelihara pada metode budikdamber, jenis ikan air tawar yang dapat dibudidayakan dalam budikdamber ialah ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan seperti ikan lele, ikan patin, ikan gabus, ikan gurame, dan ikan betok. Budikdamber pada sistemnya tidak didesain untuk terintegrasi dengan aerator sebagai alat bantu penghasil oksigen, sehingga hanya hewan akuatik yang memiliki alat pernapasan tambahan berpotensi untuk dibudidayakan. Tanaman air yang menjadi perpaduan dengan ikan budidaya umumnya ialah kangkung air Ipomoea aquatica. Tidak hanya sebagai komoditas budidaya tambahan, kangkung air memiliki peran sebagai biofilter yaitu mereduksi akumulasi amonia dari feses dan sisa pakan. Jenis tanaman air lainnya seperti sawi dan pakcoy sebenarnya dapat juga ditanam pada media budikdamber, hanya saja kangkung air memiliki performa yang lebih baik dalam mengonversi amonia pada air menjadi nutrisi untuk kangkung itu sendiri tumbuh.

Tahapan perancangan Budikdamber kami bagi menjadi persiapan wadah pemeliharaan, metode pemeliharaan, dan pemanenan.

  1. Persiapan wadah pemeliharaan

Wadah pemeliharaan berupa ember rumah tangga berbahan dasar plastik yang kokoh. Ember yang dapat digunakan mulai dari volume 60 L, 80 L, 100 L, dan 120 L. Idealnya pemanfaatan budikdamber di pekarangan rumah menggunakan ember bervolume 80 L. Tahap awal persiapan wadah, ember dibuatkan lubang dengan solder pada sisi samping bagian bawah untuk pemasangan keran air. Pemasangan keran berfungsi sebagai saluran keluarnya air ketika pergantian air atau pembuangan kotoran dasar diperlukan. Ember juga dilubangi pada sisi samping bagian atas (5-8 cm dari tepi atas) sejumlah 4-8 titik sebagai overflow air. Overflow berfungsi sebagai pengendali ketinggian air. Bilamana budikdamber diguyur hujan, air pada wadah tidak akan meluap keluar melainkan keluar melalui overflow. Tutup ember pun dilubangi pada bagian center sebagai feeding spot dan tempat pengontrolan ikan, serta lubang berdiameter gelas plastik dibuat mengelilingi lubang center sebagai penyangga wadah tanaman sebanyak 6-8 lubang. Ember kemudian dibilas dengan air bersih.

Media tanam kangkung air dapat menggunakan rockwool atau arang kayu dan kapas yang dikumpulkan dalam wadah gelas plastik. Gelas plastik dilubangi dengan solder seperlunya dengan tujuan air pemeliharaan ikan lele dapat masuk ke media tanaman. Kangkung ditata pada media tanam dan dimasukan ke setiap lubang-lubang penyangga pada tutup ember. Air pemeliharaan yang bersumber dari PAM diwajibkan untuk dilakukan pengendapan selama 3-4 hari, sedangkan air yang bersumber dari sumur bor dianjurkan untuk diberi treatment aerasi agar air kaya akan oksigen.

Tidak ada ketentuan khusus dalam pemilihan ukuran benih ikan lele yang digunakan, sahabat Sangkuti bisa menggunakan benih berukuran 7-8 cm, 8-9 cm, atau 9-10 cm menyesuaikan ketersediaan. Padat tebar benih ikan lele pada wadah budikdamber dianjurkan 1 ekor/L. Jadi apabila volume ember yang digunakan adalah 80 L dengan volume air 72 L, jumlah benih ikan lele yang ditebar ialah 72 ekor per wadah. Lakukan aklimatisasi sebelum penebaran benih, hal ini dilakukan agar benih tidak mengalami stress akibat fluktuasi suhu air yang berbeda. Benih ikan lele di tebar secara perlahan dan hati-hati.

  1. Metode Pemeliharaan

Metode pemeliharaan ikan lele pada media budidaya lele dalam ember tidak jauh berbeda dengan perawatan budidaya ikan lele pada umumnya. Pemberian pakan dilakukan 1 hari setelah waktu penebaran. Pakan yang diberikan merupakan pakan buatan berprotein minimal 28% dengan ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut ikan. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 3 kali setiap harinya (08.00 pagi, 13.00 siang, dan 17.30 sore menjelang malam). Metode pemberian pakan ikan lele umumnya secara ad satiation (sekenyang-kenyangnya), namun akan lebih baik dengan metode restricted dimana pembudidaya dapat menghitung estimasi kebutuhan pakan. Pemberian pakan secara restricted dengan feeding rate 3-5% dapat diaplikasikan semasa awal pertumbuhan benih ikan lele. Pembudidaya kerap melakukan pembibisan pada pakan sebelum diberikan ke ikan. Pembibisan merupakan proses perendaman pakan dengan air melalui takaran tertentu agar butiran pakan dapat mengembang, hal tersebut dapat mencegah penggembungan perut pada ikan lele. Air rendaman untuk pembibisan dapat dicampur dengan probiotik yang mengandung Lactobacillus sp., Bacillus sp., dan bakteri lainnya yang berpengaruh positif terhadap saluran pencernaan ikan. Perendaman dilangsungkan selama kurang lebih 5 menit sampai pakan melunak, kemudian dapat diberikan kepada ikan lele secara merata.

Media budidaya lele dalam ember perlu dikelola agar kualitasnya tetap menunjang kelangsungan hidup ikan. Waktu pergantian air yang tepat dapat dilakukan ketika air budidaya teridentifikasi sudah teralu kotor, keruh, dan berbau tidak sedap. Adapun anjuran secara rutin yang bisa dilakukan yaitu pergantian sebanyak 20-30% air setiap 7 hari sekali. Pergantian air dapat melalui lubang keran dan air input merupakan air hasil treatment. Pemanfaatan probiotik air apabila dibutuhkan dapat digunakan dengan dosis tertentu, prinsipnya probiotik air mengandung bakteri pengonversi amonia seperti nitrosomonas sp. dan nitrobacter sp. Perawatan tanaman kangkung secara rutin dapat dilakukan dengan cara menggunting tangkai-tangkai yang nampak sudah layu atau rusak, hal tersebut bertujuan agar tumbuh tunas baru yang lebih bagus.

  1. Pemanenan

Pemanenan dalam media budikdamber diperoleh 2 komoditas pangan yang berbeda yaitu kangkung dan ikan lele. Tanaman kangkung dapat dipanen secara rutin setiap 2-3 minggu sekali dengan catatan pertumbuhan dan kualitas bibit kangkung yang baik. Ikan lele pada media budikdamber dapat dipanen setelah melalui masa pemeliharaan kurang lebih 2-3 bulan. Bobot ikan lele yang masuk kedalam ukuran konsumsi yaitu berkisar mulai dari 140 g – 200 g per ekor, atau di pasaran kerap disebut dengan istilah “Sekilo 7” atau “ Sekilo 5” artinya dalam 1 kg terdapat 7 ekor atau 5 ekor ikan lele.

budidaya lele dalam ember

Sekian sekilas informasi mengenai budidaya lele dalam ember yang dapat kami bahas. Semoga bisa bermanfaat untuk sahabat Sangkuti sekalian. Jangan lupa untuk share artikel ini dan informasi menarik lainnya dari Sangkuti Farm. Salam sukses Akuakultur!

Baca juga : Keunggulan Pemakaian Kolam Terpal, Apa Saja Ya?

Nilai Kualitas Konten

About Aghis

CEK JUGA ARTIKEL INI :

Panduan Lengkap: Cara Budidaya Ikan Koi di Kolam Terpal untuk Pemula

I. Pendahuluan Budidaya ikan koi telah menjadi salah satu hobi yang populer dan mengasyikkan bagi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Chat Kami
1
Terima kasih 😀🙏🏻

Silahkan diskusikan kepada kami tentang budidaya ikan, kolam terpal dan perlengkapan perikanan budidaya lainnya. Kami siap membantu anda 😊😊

Oh iya, Kami hari ini sedang ada promo pelatihan budidaya online hanya 100ribuan berisi 60 video tutorial. 👍