Sistem RAS atau Recirulating Aquaculture System merupakan salah satu jenis teknologi yang mampu diaplikasikan pada proses budidaya ikan nila modern. Recirculating Aquaculture System (RAS) merupakan salah satu jenis teknologi budidaya, yang digunakankan sebagai upaya dalam mendaur ulang air. Pertama kali sistem RAS dikembangkan oleh Amerika Serikat pada tahun 1960 dan mulai di lakukan penerapannya sejak tahun 1990. Secara prinsip kerja dari Recirculating Aquaculture System (RAS) yaitu dengan mengolah kembali air yang telah digunakan dalam proses budidaya agar dapat memenuhi persyaratan kualitas air yang baik pada kegiatan budidaya.
Sistem RAS terdiri dari beberapa tahapan penting dalam skema kerjanya yaitu pembuangan limbah padat yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan penggunaan tangki sedimentasi atau dengan pengendapan, filter media granular, screen, filter media berpori, hidrosiklon, dan fraksinasi busa. Penggunaan bofiltrasi dengan mikroorganisme hidup untuk menghilangkan zat ammonia. Degassing atau CO2 stripping dengan cara mengatur bagian pH atau alkalinitas. Aerasi dengan pengisian kembali oksigen di air atau oksigenasi serta desinfeksi untuk pencegahan penyakit dengan mengintegrasikan alat sterilisasi ultraviolet atau ozoniser. Keuntungan Recirculating Aquaculture System (RAS) dalam sistem budidaya ikan yaitu meminimalisir penggunaan air selama proses budidaya, membutuhkan sedikit lahan terutama pada daerah perkotaan yang minim lahan kosong, membutuhkan tenaga kerja lebih sedikit, manajemen kualitas air yang lebih terkontrol, terhindar dari kondisi cuaca yang buruk, dan mengurangi potensi pencemaran.
Dalam metode RAS, proses pengolahan air dapat dilakukan dengan bantuan filter fisik, kimia dan biologi. Filter fisik berfungsi untuk memisahkan polutan air yang berbentuk padatan secara fisika dengan cara menangkap atau menyaring polutan dalam bentuk padatan sehingga kandungan zat padat dalam polutan tersebut menjadi berkurang. Filter fisik juga dapat berfungsi untuk menurunkan turbiditas air yang disebabkan oleh mikroorganisme dan partikel lain, menurunkan tingkat koloid organik, serta menyingkirkan detritus dari filter biologi. Perlu diingat bahwa filter fisik hanya berfungsi untuk menyaring kotoran, sisa pakan, debu, dan koloid yang ada dalam perairan budidaya karena hanya bekerja secara mekanis. Filter fisik harus dicuci atau diganti dalam periode tertentu, misalnya dua hari sekali atau seminggu sekali. Salah satu jenis filter fisik yang banyak digunakan yaitu dakron. Dakron berfungsi sebagai bahan filter zat padat sebelum air difilter oleh filter kimia dan biologi.
Setiap hari ikan mengeluarkan sekitar 80 – 90% amonia dari proses proses osmoregulasi, dan sekitar 10-20% berasal dari feses dan urine sisa metabolisme ikan dari total nitrogen..Dalam sistem RAS filter biologis berfungsi sebagai penetralisir senyawa ammonia, nitrit, nitrat, fosfat, dan zat toksik lainnya sebagai pengurai senyawa nitrogen yang beracun menjadi senyawa tidak beracun dengan proses nitrifikasi dan nitratasi secara biologis. Amonia merupakan senyawa anorganik berbentuk racun dari Total Ammonia Nitrogen (TAN) dan dapat menyebabkan masalah bagi organisme akuatik. Bioball merupakan jenis filter biologis yang sering digunakan. bioball berfungsi sebagai media tumbuh dan berkembangnya bakteri baik untuk mengurai pencemaran air yang diakibatkan feses ikan dan yang dibudidayakan dan zat organik lain. Bioball bekerja dengan cara menyaring feses, limbah organik, sisa pakan, dan partikel tersuspensi sehingga dapat membuat kualitas air menjadi lebih baik.
Filter kimia umumnya digunakan pada kondisi tertentu dimana reaksi bahan kimia tergolong cepat atau dapat meminimalisir substansi organik dengan cepat. Fungsi filter kimia dalam sistem RAS adalah sebagai bahan kimia absorben atau penyerap maupun bahan pengikat sisa metabolisme ikan yang tertinggal dalam air. Berbeda dengan filter biologi yang dapat bertahan lama, daya kerja dan batas aktif filter ini sangat tergantung pada material yang digunakan dan kapasitas daya serapnya. Zeolit merupakan mineral aluminosilikat yang memiliki daya adsorpsi baik dengan nilai tukar kation sebesar 200 – 300 cmolc 100-1 gram. Zeolit berfungsi menyerap sebagian nitrogen sehingga kerja dari bakteri pengurai tidak terlalu keras dan tidak terlalu menekan populasi bakteri.
Langkah yang dapat dilakukan dalam membuat sistem RAS untuk di aplikasikan dalam wadah budidaya yaitu
- Pengadaan alat dan bahan
Pengadaan dimulai dengan mengumpulkan alat dan bahan. Alat dan bahan yang digunakan yaitu wadah filter (dapat berupa drum, galon, dan wadah sejenis lainnya), pipa L, pipa T, pipa panjang, dakron, bioball, batu zeolite, solder, pompa air, dan lem.
- Persiapan wadah filter dan pembuatan filter
Wadah yang digunakan sebagai wadah filter sebanyak 3 buah, menyesuaikan jenis filter yangdigunakan. Ukuran wadah dapat disesuaikan dengan volume air pada wadah pemeliharaan. Masukan masing – masing dakron, bioball, dan zeolite kedalam drum atau wadah filter yang sebelumnya telah di sambungkan dengan menggunakan pipa paralon antar satu dengan lainnya drum. Aliran air pertama akan melewati filter fisik dan kimia yang berisi zeolit dan dakron. Air akan tersaring dengan melewati dakron dan batu zeolit. kemudian selanjutnya aliran air akan menuju ke filter biologi yang didalamnya terdapat bioball. Air akan tersaring kembali menggunakan bioball dan selanjutnya akan dialirkan kembali ke wadah pemeliharaan ikan nila.
Setelah terjadi perputaran air di dalam waah budidaya dengan wadah filter, tunggu beberapa saat hingga air menjadi jernih, selanjutnya masukan benih ikan nila yang akan di pelihara atau dibudidayakan ke dalam wadah pemeliharaan ikan nila. Demikian informasi terkait budidaya ikan nila modern dengan sistem RAS yang dapat disampaikan semoga bermanfaat!