Halo sahabat sangkuti kembali bersama mimin tentunya yang akan nembah pengetahuan baru, Tahukah Ikan gurame dengan nama latin Osphronemus gouramy, merupakan jenis ikan air tawar yang banyak di budidayakan, budidaya gurame dikolam terpal belakangan ini menjadi trend di masyarakat. Pemilihan wadah terpal dalam proses budidaya ikan gurame di dasarkan beberapa hal, seperti harga yang lebih murah, proses pembuatan kolam cenderung lebih mudah, alat dan bahan yang mudah ditemukan, serta lebih terkontrol. Selain itu budidaya ikan gurame dengan kolam terpal dapat dilakukan meskipun pada lahan yang sempit.
Pembuatan kolam terpal yang digunakan dalam budidaya ikan gurame tidak jauh berbeda dengan komoditas lain. Kolam terpal dapat dibuat dengan menggunakan rangka kayu, rangka baja, maupun rangka bambu. Beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki ketiga bahan diantaranya,
1) Rangka Kayu
Kelebihan:
- Harga sedang dan terjangkau
- Bahan baku mudah ditemukan
- Mudah dipotong
Kekurangan:
- Mudah dimakan rayap
- Memiliki bobot yang cukup berat
- Mudah lapuk
2) Rangka Baja
Kelebihan:
- Bahan baku mudah ditemukan
- Tahan rayap dan tidak mudah berkarat
Kekurangan:
- Harga cenderung lebih mahal
- Membutuhkan alat khusus dalam pembuatan dan penyambungannya
3) Rangka Bambu
Kelebihan:
- Harga cenderung lebih murah
- Mudah di temukan dan mudah diolah
Kekurangan:
- Mudah lapuk
- Mudah dimakan rayap
Proses pembuatan kolam dilakukan pertama – tama dengan membuat kerangka kolam. Kerangka kolam yang baik minimal berukuran 1×2. Kolam yang luas akan membuat ikan lebih bergerak bebas. Ukurannya dapat disesuikan dengan kebutuhan budidaya. Kerangka yang dibuat harus disesuaikan juga dengan volume air yang nantinya akan di masukan dalam kolam pemeliharaan, hal ini dilakukan untuk mencegah kolam rusak akibat tidak mampu menampung beban air yang dimasukan. Ketinggian kerangka berkisar 1-1,5 meter. Perataan dasar kolam dengan dasar tanah perlu dilakukan sebelum proses pemasangan terpal, pastikan tidak ada batu-batu yang menancap sehingga dapat menimbukan kebocoran pada terpal. Pada kolam terpal yang terdapat di dalam tanah, perlu terlebih dahulu dilakukan pengerukan tanah apa bila belum terdapat kolam. Pengerukan dapat dialkukan dengan bantuan cangkul atau menggunakan alat berat untuk skala besar. Proses ini disebut sebagai proses cut and fill pada dunia akuakultur. Setelah semua kerangka dipastikan sudah aman, langkah selanjutnya yaitu proses pemasangan terpal. Terpal di pasang menyesuaikan rangka kolam yang telah dibuat, pastikan tidak ada kerusakan pada terpal sebelum di pasang pada kerangka kolam. Terpal yang digunakan dapat berupa terpal yang telah di jahit dan dibentuk sesuai denga kerangka kolam atau menggunakan terpal lembar yang disesuaikan sendiri panjang dan lebarnya. Pada penggunaan terpal berupa lembaran, dibutuhkan keahlian khusus untuk melipat terpal agak tidak menggulung dan menggelembung. Sisa terpal yang ada di sisi kolam dapat di potong.
Setelah kolam di pastikan siap, langkah selanjutnya yaitu bersihkan kolam tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari pathogen yang dapat menyebabkan penyakit pada ikan gurame yang di pelihara. Penggunaan detergen dilakukan untuk membuhun bakteri dengan cara menggosok kolam terpal dengan bantuan kain atau scouring pads. Kolam terpal yang telah digosok dengan detergen kemudidan dibilas dengan air bersih untuk kemudian dikeringkan selama satu hingga dua hari. Kolam terpal yang sudah dikeringkan kemudian dipasang pipa outlet dan aerasi yang tersebar pada tiap sudut menyesuaikan kebutuhan. Sistem pengaerasian harus dipastikan sudah terpasang dengan baik. Pengisisan air dilakukan dengan ketinggian air sekitar 70-80% dari tinggi kolam. Sebelum melakukan proses penebaran benih dalam kolam, pastikan benih ikan gurame yang akan ditebar merupakan benih yang unggul, dicirikan dengan bergerak aktif, memiliki nafsu makan yang tinggi, tidak mudah terserang penyakit dan kondisi fisik yang baik. Benih ikan gurame yang ditebar dapat berupa benih ukuran gas, silet, maupun korek. Pemilihan ukuran benih dapat disesuaikan dengan target waktu panen. Ikan gurame cenderung sangat sesitif dengan suhu air, maka dari itu perlu dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu, proses aklimatisasi dilakukan dengan memasukan benih ikan gurame dan plastic packing kedalam wadah budidaya. Proses aklimatisasi dimaksud untuk menghindari shock akibat perbedaan suhu air packing dan wadah budidaya.
Dibutuhkan adanya manajemen pemberian pakan yang baik untuk memastikan pakan yang dikonsumsi oleh ikan gurame merupakan jenis pakan dengan kandungan nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan ikan gurame. Komposisi pakan ikan gurame yang baik yaitu kandungan protein sebanyak 30-32% dan karbohidrat sebanyak 20-30%. Kebiasaan makan ikan gurame berupa omnivor cenderung herbivor atau pemakan tumbuhan menyebabkan banyak pembudidaya yang memberikan pakan tambahan berupa dedaunan seperti daun talas, dedak, ampas bungkil kedelai dan daun sente. Pemberian dedaunan dilakukan dengan mamasukannya kedalam kolam. Ikan gurame kemudian akan memakan daun – daun tersebut secara berkala. Pengecekan kualitas air berupa suhu, pH, nitrit, ammonia, dan DO dapat dilakukan dua kali sehari. Proses sampling dapat dilakukan dua minggu atau satu bulan sekali. Manfaat dari dilakukan proses sortir yaitu untuk memastikan ikan dalam kondisi sehat dan tidak terserah jamur, parasit maupun penyakit, memudahkan dalam menentukan tanggal panen dan laju pertumbuhan dari ikan gurame yang dipelihara. Apabila selama proses pemeliharaan ditemukan kendala berupa jamur, parasit dan penyakit dapat dilakukan pengobatan dengan memberikan zat fitofarmaka yang berbahan dari alam terlebih dahulu.
Terimakasih sahabat sangkuti, semoga artikel budidaya gurame dikolam terpal bermanfaat
Baca Juga : Budidaya Pembesaran Ikan Lele