SangkutiFarm.com 
Banyak pebisnis yang saat ini mulai tertarik dalam dunia perikanan, salah satunya yaitu bisnis ikan nila. Ikan nila yang dicanangkan menjadi komoditas air tawar andalan perikanan budidaya yang saat ini sudah menduduki posisi pertama sebagai ikan yang paling banyak di produksi di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia tercatat bahwa pada Triwulan pertama di tahun 2022 produksi ikan nila telah mencapai 358.094 ton denga wilayah penghasil tertinggi terdapat di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Di tahun 2018 Fillet beku ikan nila menduduki posisi ke 2 dalam menyumbang nila ekspor ikan di Indonesia. Beberapa negara pengekspor ikan nila dari Indonesia yaitu China dan Amerika Serikat.
Ikan nila yang saat ini banyak di budidayakan di Indonesia yaitu ikan nila merah dan ikan nila hitam. Keduanya mencakup beberapa strain seperti ikan nila RED Nifi, Larasati, Citralada, Nirwana I, Nirwana II, Nirwana III, ikan nila gesit, nila kekar, nila black prima, hingga jenis ikan nila hias. Tingginya permintaan ikan nila baik pada pasar local / domestik hingga pasar internasional, menyebabkan banyak pembudidaya yang terus berupaya dalam meningkatkan produksinya. Penerapan teknologi intensif hingga supraintensif pada budidaya ikan nila, hingga saat ini masih terus dikembangkan. Penerapan teknologi dalam kegiatan budidaya di harapkan mampu meningkatkan carrying capacity dari kolam budidaya. Beberapa jenis teknologi yang sudah digunakan diantaranya, penerapan teknologi bioflok yaitu dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk membentuk flok – flok yang dapat di jadikan sebagai pakan alternatif bagi ikan nila melalui bantuan oksigen. Penurunan FCR pada ikan nila dan peningkatan padat tebar di dalam kolam sejalan dengan peningkatkan angka produksi ikan nila. Teknologi RAS atau Resirculating Aquaculture System yaitu proses budidaya yang memanfaatkan air secara terus menerus dengan bantuan filter untuk menyaring kotoran. Penerapan teknologi RAS dalam proses budidaya mampu meningkatkan padat tebar pada benih nila hingga 100 kali lipat lebih banyak. Penggunaan teknologi super charge dan root blower juga mampu meningkatkan angka produksi ikan nila.
Dalam melakukan bisnis ikan nila sobat sangkuti harus terlebih dahulu tau segmentasi budidaya ikan nila. Terdapat 3 segmentasi dalam budidaya ikan nila yaitu segmentasi pembenihan, segmentasi pendederan, dan segmentasi pembesaran.
1) Segmentasi Pembenihan
Segmentasi pembenihan dimulai dari Persiapan dan seleksi induk – pemijahan induk – penetasan telur – pemeliharaan larva. Dalam proses persiapan dan seleksi induk harus di lakukan dengan sangat teliti, kualitas induk yang digunakan sangat menentukan hasil larva dan benih yang di hasilkan untuk masuk ke segmentasi berikutnya. Induk yang baik merupakan induk yang sudah memiliki tingkat kematangan gonad yang pas, umur yang cukup, bobot tubuh yang cukup, memiliki pergerakan renang yang aktif dan lincah, tidak ditemukan adanya kecacatan pada fisik, memiliki nafsu makan yang tinggi, dan tidak mengalami gangguan Kesehatan. Pemijahan induk dapat di lakukan dengan menyatukan induk jantan dan induk betani ke dalam wadah pemijahan, pastikan induk yang dipilih sudah sesuai kriteria yang dibutuhkan, perbanfingan antara induk jantan an betina yaitu 1 : 3 atau 1 : 4. Proses pemijahan biasanya berlangsung beberapa jam. Setelah proses pemijahan selesai induk betina akan menyimpan telurnya di dalam mulur atau di sebut mouth breeding hingga 10 – 14 hari. Induk ikan nila akan mengeluarkan larva dari dalam mulutnya saat kondisi perairan dinilai cukup aman dari predator maupun kualitas perairan tersebut. Selama proses pengeraman telur induk betina tidak perlu di beri pakan. Induk jantan akan berjaga di sekitar induk betina yang sedang mengerami telurnya. Setelah larva dikeluarkan dari mulut, pisahkan larva – larva tersebut ke dalam bak pemeliharaan larva. Proses pemberian pakan berupa mikroalga dan pakan alami maupun serbuk pakan dapat diberikan di keesokan harinya. Larva – larva ikan sudah dapat di jual sesuai dengan ukuran yang di pesan konsumen, biasanya berkisar umur 1 – 2 minggu.
2) Segmentasi Pendederan
Bisnis ikan nila pada segmentasi pendederan terbilang lebih mudah jika di bandingkan pada kedua segmentasi lainnya. Output yang di harapkan dari bisnis ikan nila pada segmentasi ini yaitu dihasilkan benih ikan nila dengan kualitas baik untuk di tebar pada segmentasi pembesaran. Ikan nila pada segmentasi pendederan biasanya akan di jual saat sudah masuk ukuran 3 cm, dan seterusnya sesuai dengan permintaan konsumen. Proses pendederan ikan nilahanya memakan waktu 1 – 2 bulan. Dengan payback periode yang terbilang lebih cepat di bandingkan kedua segmentasi lainnya.
3) Segmentasi pembesaran
Pada segmentasi pembesaran, bisnis ikan nila juga terbilang cukup ramai. Meskipun membutuhkan biaya yang cukup besar khususnya pada biaya produksi berupa pakan, namun permintaan ikan nila di pasaran yang cukup tinggi menyebabkan banyak pembudidaya yang tertarik berbisnis pada segmentasi pembesaran. Lama waktu yang diperlukan dalam membudidayakan ikan nila pada segmentasi pembesaran berkisar antara 2 – 4 bulan, bergantung dengan target panen yang di harapkan dan permintaan pasar.
Untuk melakukan bisnis ikan nila sobat sangkuti harus memilih terlebih dahulu segmentasi budidaya yang diiinginkan, jika ingin melakukan ketiga segementasi diatas, pastikan bahwa sleuruh sarana dan prasaran yang dibutuhkan memadai. Semangat berbudidaya!.
Baca Juga: Teknik Pembibitan Ikan Nila Secara Alami
