Dalam melakukan kegiatan budidaya ikan lele tentunya membutuhkan alat dan bahan budidaya lele itu sendiri. Alat dan bahan yang digunakan pastinya akan menunjang seluruh rangkaian kegiatan budidaya ikan lele.
Pembahasan mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam budidaya ikan lele dimulai dari tahap pra pemeliharaan – pemeliharaan – panen.
Tahap persiapan wadah
Tahap persiapan wadah dilakukan untuk memastikan wadah budidaya yang akan digunakan dalam proses budidaya sudah layak digunakan. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses persiapan wadah diantaranya,
- Sikat / Spons
Sikat atau spons digunakan untuk membersihkan kolam atau wadah budiaya dari kerak atau kotoran yang membandel. Sikat juga dapat digunakan untuk membersihkan kolam budidaya dari lumut – lumut yang menempel di kolam budidaya. Sikat yang digunakan dapat berupa sikat tangan tanpa gagang maupun sikat dengan gagang. Spons yang digunakan sebaiknya memiliki sisi yang kasar sehingga dapat memudahkan proses pengangkatan kerak dan kotoran tang terdapat dikolam budidaya.
- Sabun atau detergen
Penggunaan sabun atau detergen dalam proses persiapan wadah yaitu untuk membunuh pathogen yang berada di dalam kolam budidaya. Sifat detergen yang dapat memecah balutan lemak ketika bersentuhan dengan udara dan lemak menyebabkan bakteri dan pathogen lain akan mati apabila bertemu dengan detergen.
- Selang air
Selang air digunakan untuk mengalirkan air dari sumber air menuju ke kolam budidaya, air akan digunakan untuk membilas kolam yang sudah di bersihkan. Selang air yang digunakan sebaiknya memiliki ukuran yang cukup besar, untuk mempercepat proses pembilasan pada air, pilihlah selang yang kuat dan kokoh agar tidak terjadi lipataan pada selang yang dapat menyebabkan air tersumbat.
Tahap pengisian air
Tahap pengisian air dilakukan setelah kolam budidaya sudah siap untuk diisi air, pengecekan kolam budidaya dari kebocoran juga harus dilakukan.
- Air
Air merupakan bahan utama yang dugunakan dalam tahap pengisisan air. Air yang digunakan sebaiknya merupakan air yang sudah di endapkan terlebih dahulu, atau air yang sebelumnya sudah di simpan di dalam tandon air. Air yang sudah di endapkan kurang lebih 1 x 24 jam sudah memiliki partikel – partikel yang lebih stabil.
- Selang dan batu aerasi
Pemasangan selang dan batu aerasi dilakukan untuk memasukan oksigen kedalam wadah budidaya. Penambahan oksigen melalui proses pengaerasian dapat meningkatkan carrying capacity dari kolam budidaya. Juumlah titik aerasi serta panjang selang yang digunakan dapat disesuaikan oleh luasan kolam budidaya, selain itu batu aerasi yang dipasangkan di ujung selang juga harus di sesuaikan ukuran dan bentuknya. Ukuran batu aerasi yang terdapat dipasaran cukup beragam dengan bentuk memanjang,
- Probiotik
Penambahan probiotik dalam air dilakukan untuk meningkatkan kandungan bakteri baik yang terdapat di dalam perairan. Bakteri baik akan melawan kemungkinan adanya bakterijahat di dalam air yang akan digunakan dalam proses budidaya.
Tahap Penebaran Benih dan pemeliharaan
Sebelum ikan lele diperlihara dalam kolam budidaya sebaiknya lakukan terlebih dahulu proses aklimatisasi.
- Benih Lele
Benih lele yang digunakan dalam proses penebaran benih yaitu benih lele dengan kualitas yang baik. Kualitas benih lele yang baik dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang sesuai, tidak terdapat luka, tidak terjangkit penyakit, berenang dengan normal.
- Pakan
Pakan yang digunakan dalam proses budidaya ikan lele harus sesuai dengan kebutuhan nutrient pada ikan lele. Kandungan protein yang dibutuhkan ikan lele untuk dapat tumbuh optimum yaitu 30 – 32%.
- Timbangan
Timbangan dibutuhkan untuk menimbang pakan yang akan di berikan pada ikan lele, selain itu timbinagn juga berfungsi untuk menimbang ikan yang mati apabila terjadi kematian pada ikan. Bobot ikan mati nanti dpat digunakan dalam perhitungan FCR selama proses pemeliharaan.
- Seser
Seser dibutuhkan untuk mengambil pada yang mungkin tidak termakan. Seser yang berukuran lebih besar dapat digunakan untuk mengambil ikan yang mati.
Tahap Sampling dan grading
Tahap sampling dan grading dapat dilakukan 2 minggu atau sebulan sekali. Tahap sampling dan grading dilakukan untuk mengtahui kondisi ikan baik dari segi Kesehatan maupun ukuran dari ikan tersebut.
- Jaring dan seser
Jaring dan seser digunakan untuk mengambil ikan yang terdapat di dalam kolam. Proses pengambilan ikan harus dilakukan secara hati – hati untuk menghindari stress pada ikan yang dapat menyebabkan penurunan bobot ikan.
- Wadah grading
Wadah grading biasanya akan dijual per paket berdasarkan ukuran ikan lele yang biasanya dijual di pasaran.
- Timbangan
Timbangan sangat dibutuhkan untuk proses sampling, agar kita dapat mengetahui ikan lele yang dipelihara sudah mencapai ukuran yang diharapkan atau belum.
- Wadah timbangan
Wadah timbangan dapat berupa baskom maupun tong bekas yang dipotongbagian atasnya
Tahap panen
Tahap panen merupakan tahapan terakhir dalam proses budidaya sebelum ikan lele di distribusikan kepada konsumen.
- Wadah grading
Sama dengan proses sampling dan grading wadah grading dibutuhkan untuk memisahkan ikan berdasarkan ukurnanya masing – masing
- Hapa atau kolam kosong
Ikan yang sudah di grading dan di sortir sebaiknya di letakan pada wadah yang berbeda, wadah dapat berupa hapa maupun kolam yang sudah kosongkan dan diisi air
- Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang ikan yang telah dipanen, untuk kemudian dimasukan ke dalam wadah trasportasi berdasarkan permintaan konsumen
- Tong atau wadah transportasi
Wadah transportasi yang biasanya di gunakan untuk mengangkut ikan lele hasil panen yaitu tong biru plastik. Perlu di perhatikan oleh sobat sangkuti terkait penggunaan tong sebagai wadah distribusi, tong yang digunakan haruslah tong yang dilengkapi penutup untuk mencegah ikan keluar dari wadah transportasi.
Sekian Informasi yang dapat di sampaikan, semoga bermanfaat!
Baca Juga: Ikan Mas Dikolam Terpal, Hal Pentingnya