Air Kolam Lele yang Baik

Halo sahabat sangkuti Kembali lagi Bersama mimin, disini kita akan mempelajari tentang bagaimana air kolam lele yang baik. Air merupakan salah satu factor luar yang sangat penting dalam manajemen budidaya. Air kolam merupakan media hidup dalam berbudidaya sehingga sangat penting bagi kita untuk tetap menjaga kualitas air kolam tetap dalam keadaan yang baik. Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar konsumsi yang sangat terkenal di Indonesia, sehingga banyak sekali upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi dalam berbudidaya ikan lele. Yuk kita bahas Bersama-sama sahabat sangkuti!

air kolam lele yang baik

Ikan lele merupakan jenis ikan yang dapat ditemukan pada hampir semua perairan tawar misalnya danau, genangan air, dan rawa. Ikan lele sering dijumpai pada tempat-tempat yang aliran airnya tidak terlalu deras. Habitat ikan lele sendiri berada di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Pada siang hari, ikan lele akan berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Ikan lele memiliki sifat nocturnal yaitu hewan yang lebih aktif beraktivitas pada malam hari seperti mencari makan aktif di malam hari, sehingga ikan lele lebih menyukai tempat-tempat yang terlindung atau gelap.

Kualitas air merupakan suatu ukuran kondisi air yang dapat dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan ukuran kondisi air sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup dalam air. Pengelolaan kualitas air dalam budidaya perikanan yaitu untuk meningkatkan produksi dan dapat menunjang keberhasilan dari budidaya tersebut.

Beberapa hal yang dijadikan penilaian agar dapat menjaga kualitas air kolam lele dalam keadaan baik yaitu :

1.       Suhu

Suhu air dapat dipengaruhi oleh musim, lintang, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta kedalaman air  kolam. Proses suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia,dan biologi badan air. Peningkatan suhu dapat menyebabkan penurunan kelarutan gas dalam air, misalnya gas O2, CO2, N2, dan lain sebagainya. Peningkatan suhu berpengaruh terhadap laju pertumbuhan, laju metabolisme, meningkatkan nafsu makan, dan kelarutan oksigen dalam air. Suhu optimal dalam pertumbuhan ikan lele menurut Ditjen Perikanan Budidaya (2006) yaitu berkisar antara 22-32 °C.

2.       pH

konsentrasi ion hydrogen merupakan parameter kualitas air yang sangat penting. Konsentrasi ion hydrogen tersebut biasa disebut pH. Nilai pH air berkaitan dengan kandungan karbondioksida dan alkalinitas. Alkalinitas merupakan kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Semakin tinggi nilai pH air maka semakin tinggi juga nilai alkalinitas dan semakin sedikit kadar karbondioksida bebas. Sehingga kualitas air akan semakin baik jika kadar karbondioksida bebas sedikit. Menurut Ditjen Perikanan Budidaya (2006) kisaran nilai pH yang baik untuk ikan lele berkisar 6-9.

3.       Oksigen Terlarut

Nilai oksigen terlarut dalam air berfungsi untuk kebutuhan lingkungan bagi spesies dan kebutuhan konsumsi dalam proses metabolisme ikan. Oksigen terlarut dapat mengalami nilai berfluktuasi secara harian maupun musiman. Hal ini terjadi dikarenakan bergantung pada pencampuran (mixing), pergerakan (turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi, dan limbah yang masuk ke dalam air. Hubungan antara kadar oksigen terlarut dengan suhu adalah semakin tinggi suhu maka kelarutan oksigen semakin berkurang. Nilai oksigen semakin rendah maka akan menyebabkan kualitas air menurun.

Ikan lele dapat bertahan hidup dalam kondisi air yang kurang baik seperti di dalam lumpur atau perairan dengan kandungan oksigen terlarut yang rendah. Kebutuhan kandungan oksigen terlarut ikan lele yaitu umumnya 4 mg/L.

4.       Kandungan Garam

Walaupun ikan lele hidup di air tawar tetapi kandungan garam dalam air sangat dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas air. Kandungan garam dalam air pemeliharaan berfungsi untuk menetralkan zat ammonia dan nitrat. Ammonia merupakan limbah yang dihasilkan melalui pembusukan kotoran ikan. Kadar garam yang di izinkan untuk pemeliharaan berkisar 0,15-0,20%. Kadar garam yang terlalu tinggi dalam pemeliharaan ikan akan dapat merusak tanaman air dan dapat mengganggu kerja batu zeolite pada filter. Dalam mengukur kadar garam air kolam pemeliharaan menggunakan alat salinity meter.

Secara fisik kolam yang baik diantaranya :

·         Warna air kolam

Warna air kolam yang baik untuk pemeliharaan yaitu berwarna hijau

·         Bau

Bau dari air kolam yang baik untuk pemeliharaan yaitu tidak berbau menyengat

·         Timbunan sisa pakan

Pengecekan timbunan sisa pakan sangat dibutuhkan karen untuk mengurangi munculnya bau busuk. Bau busuk pada kolam pemeliharaan disebabkan oleh tingginya kandungan gas ammonia atau hydrogen sulfida.

·         Volume air

Volume air berpengaruh jika volume air berkurang dari yang dibutuhkan dalam pemeliharaan maka akan mengganggu pertumbuhan ikan lele. Idealnya tinggi air kolam yang dibutuhkan dalam pemeliharaan ikan lele yaitu berkisar 100-120 cm.

Bagaimana sahabat sangkuti? Pentig sekali bukan untuk kita mengetahui cara agar dapat membuat kolam pemeliharaan ikan lele dalam keadaan baik. Di atas telah dijabarkan parameter-parameter yang berpengaruh dalam kualitas air kolam pemeliharaan. Sekian dulu dari mimin yaa sahabat sangkuti, salam sukses sahabat sangkuti!

Baca Juga: Kolam Terpal Ikan Nila

Nilai Kualitas Konten

About raniaudona

CEK JUGA ARTIKEL INI :

Bibit Ikan Gurame, Langkah Budidayanya?

Halo sahabat sangkuti Kembali lagi bersama mimin yang tentunya akan memberikan pengetahuan baru, kali ini …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

error: Content is protected !!
Chat Kami
1
Terima kasih 😀🙏🏻

Silahkan diskusikan kepada kami tentang budidaya ikan, kolam terpal dan perlengkapan perikanan budidaya lainnya. Kami siap membantu anda 😊😊

Oh iya, Kami hari ini sedang ada promo pelatihan budidaya online hanya 100ribuan berisi 60 video tutorial. 👍